jpnn.com - TOKYO - Monumen peringatan bencana tsunami Jepang bakal dibongkar karena tidak disukai masyarakat. Monumen berupa sebuah kapal ikan yang tersapu tsunami Jepang dua tahun lalu itu selama ini dianggap menjadi simbol bencana bencana tsunami 2011.
Kapal Kyotokumaru terseret gelombang sampai satu kilometer ke darat dari pelabuhan Kesennuma saat gempa dan tsunami menghantam Jepang. Setelah bencana, orang-orang berdatangan ke kapal seberat 300 ton tersebut untuk berdoa, menaruh bunga maupun sekedar berfoto.
BACA JUGA: News Corps Amankan Hak Siar Untuk Tiga Negara
Namun setelah perdebatan panjang antara yang ingin mempertahankannya sebagai museum dan yang menentangnya, penduduk kota memutuskan lewat pemungutan suara bahwa kapal akan dibongkar menjadi besi rongsokan.
Sebagian orang melihat kapal tersebut bisa menjadi bukti kekuatan gempa dengan skala 8,8 pada 11 Maret 2011 yang memicu tsunami dan menewaskan hampir 19 ribu jiwa.
BACA JUGA: Nama Juru Selamat Harus Diganti
"Itu terus menerus menjadi pengingat bencana yang mengerikan. Ketika saya melewatinya setiap pagi, hati saya terluka," tutur Yoshimi Abe, warga Kesennuma yang berusia 72 tahun, seperti dilansir BBC (13/8).
Namun tak sedikit pula yang merasa kesedihannya tidak akan pernah terobati selama kapal berada di situ. "Itu terus menerus menjadi pengingat bencana yang mengerikan. Ketika saya melewatinya setiap pagi, hati saya terluka," lanjutnya.
BACA JUGA: Urung Salat karena Imam Perempuan
Perdebatan tentang monumen itu kini berakhir setelah hasil pemungutan suara di balai kota memperlihatkan 68 persen warga yang punya hak suara ingin kapal dibongkar dan hanya 16 persen yang mau mempertahankannya.
Pemilik kapal, perusahaan ikan Fukushima, sudah menandatangani kontrak dengan lembaga sebuah lembaga nonprofit untuk mendaur ulang kapal dan pembongkaran akan dimulai dalam beberapa pekan mendatang. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Washington Post Dijual Rp 2,5 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi