jpnn.com - SURABAYA - Gara-gara hubungan cinta yang ruwet, Sujimah, 42, warga Perum Pondok Benowo Indah. Perempuan 42 tahun itu tewas secara mengenaskan. Nyawanya hilang setelah disiram air keras di Jalan Ngemplak, Lakarsantri, Senin malam (30/11). Polisi menduga perbuatan keji tersebut dilatarbelakangi cinta segi empat.
Korban ditemukan mobil patroli Polsek Lakarsantri sekitar pukul 22.00 bersama seorang pria bernama Handoyo. Ketika itu, Sujimah tampak tengkurap di dekat makam setelah Jembatan Ngemplak. Kebetulan, saat itu polisi mendapat laporan tentang jasad yang membusuk di dalam rumah di Jalan Lontar.
BACA JUGA: Empat Tahanan Cipinang Hilang, Lapas Minta Kejaksaan Tanggung Jawab
''Di tengah perjalanan, kami melihat korban tergeletak dan melambaikan tangan meminta pertolongan,'' ujar salah seorang anggota Polsek Lakarsantri yang tidak mau disebutkan namanya.
Sujimah langsung ditolong polisi. Dia mengerang dan mengeluh kepanasan di bagian wajah. Saat ditemukan, Sujimah mengenakan jaket merah.
BACA JUGA: SADIS: Oknum Guru Cabuli Bocah, Darah Mengucur Banyak
''Ada flek cairan dan bau air keras yang menyengat,'' lanjutnya. Cairan tersebut mengenai sisi kanan tubuh korban. Mulai kepala, bahu kanan, hingga dada. Sambil terus memegangi bagian tubuh yang terkena air keras, Sujimah diangkut ke RSUD Bhakti Dharma Husada dengan mobil polisi.
Di tengah perjalanan, korban terus berteriak-teriak. Dia meminta polisi menginjak pedal gas dalam-dalam agar cepat sampai rumah sakit.
BACA JUGA: Perkelahian Berdarah, Crasss! Kali Ini Bukan Darah Ayam yang Mengucur
''Panas, Pak. Ayo cepetan, aku nggak kuat!'' teriak Sujimah yang duduk bersandar diapit dua petugas.
Tubuhnya terus meronta-ronta tanda tak kuat menahan panas. Dua petugas yang terus mendampinginya berusaha menenangkan. Saking kerasnya, cairan itu sampai-sampai merembet ke baju petugas. Salah seorang polisi yang terus memegangi korban juga kepanasan gara-gara air keras tersebut.
(BACA: Janda Cantik yang Diapit Dua Polisi itu Ditaksir Tiga Pria, Tewas Di-Air Keras)
Sesampainya di rumah sakit, perempuan yang bekerja sebagai karyawan salon di Manukan itu segera mendapat pertolongan. Namun, Sujimah segera dirujuk ke RSUD dr Soetomo karena membutuhkan perawatan lebih intensif. Sayangnya, nyawanya tidak bisa ditolong.
Sujimah mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju RSUD dr Soetomo di Karang Menjangan. (did/c7/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami-Istri Ini gak Kapok-kapok, Bandel Banget, nih Fotonya
Redaktur : Tim Redaksi