Diare Mulai Serang Pengungsi

Senin, 01 November 2010 – 07:49 WIB

KLATEN- Setelah  puluhan pengungsi terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akit (ISP), kini giliran penyakit Diare yang mulai diderita pengungsiSejak dua hari terakhir jumlah pasien yang mengeluhkan sakit perut semakin banyak

BACA JUGA: Turis Asing Ikut Nyumbang

Hal ini ditandai dengan permintaan obat sakit perut di Pos Kesahatan yang berpusat Puskesmas Kemalang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rony Roekmito mengatakan, jumlah pasien  yang menderita berbagai jenis penyakit terus ditangani tim medis
Ada sekitar 9 orang yang harus menjalani rawat inap di Puskesmas dan Rumah Sakit Soeradji Tirtonegoro

BACA JUGA: Dua Juta Meter Kubik Material Luruh

"Sebelumnya pasien yang rawat inap ada 13 orang, namun sebagian sudah pulang.Diare  menjadi penyakit yang harus mulai diwaspadai oleh pengungsi
Karena saat ini sudah ada pasien yang mulai terserang penyakit ini

BACA JUGA: Kaji Pindahkan Penduduk di Pesisir Barat

Memang yang menjalani rawat inap baru satu orang," ujarnya.

Dia menjelaskan, namun yang meminta obat sakit perut ke posko kesehatan dalam sehari jumlahnya sudah belasanIni menandakan penyakit diare sudah mulai menyerang pengungsi yang bertahan di Posko Pengungsian."Memang tidak semua pengungsi yang menderita diare harus menjalani rawat inapMungkin sebagian hanya merasa sakit perut, sehingga hanya menjalani rawat jalanMereka hanya meminta kepada petugas medis obat," ujarnya.

Rony menilai penyakit diare menyerang pengungsi karena dipengaruhi oleh pola makan yang tidak teraturDia memaklumi hal tersebut, karena selama berada di Pos Pengungsian ada ribuan warga yang harus dilayani oleh relawan dan petugas dari Satkorlak PB"Saya menyarankan pengungsi harus tetap menjaga pola makanTidak hanya itu pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga harus  tetap dibiasakanTerutama di tempat yang dijadikan untuk tidur dan makanKarena  diare tidak hanya dipengaruhi  makanan yang dikonsumsi tapi kebiasaan menjaga kebersihan yangb kurang," ungkapnya.

Dia sudah koordinasi dengan DInas Pekerjaan Umum (DPU) agar  selalu membersihkan sampah-sampah yang ada di Pos PengungsianDi setiap tenda da ruang kelas juga sudah disediakan tempat sampah, sehingga bungkus makanan yang digunakan pengungsi langsung dapat dimasukan ke tempat tersebut

"Memang keliatannya sepele, namun dalam kondisi seperti ini kebiasaan kecil ini harus dilakukanApalagi saat ini di sekitar pos Pengungsian masih sering turun hujanSehingga akan rawan terserang berbagai penyakitTidak hanya diare, bisa saja demam berdarah dengue (DBD)," tambahnyaUntuk mengantisipasi ancaman kesehatan  tersebut, Dinkes menjamin stok obat masih aman untuk sebulan ke depanTenaga medis juga sudah disiapkan untuk merawat pasien yang setiap hari berjumlah puluhan di satu posko.

"Kami sudah menjadwal tenaga medis di 34 puskesmas untuk jaga secara bergiliran di Pos PengungsianSehingga mereka tidak kelelahan dalam menangani pasien dari pengungsi yang memang cukup banyakKoordinasi dengan rumah sakit juga telah dilakukan agar dikirim bantuan tenaga medis," tambahnya.(oh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentuk Kawah Berdiamater 200 Meter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler