Dibacok Penjual Mie 10 Kali, Tukang Ojek Tewas

Selasa, 13 Agustus 2013 – 03:07 WIB

jpnn.com - TANJUNGPINANG - Akeng, 58, warga Jalan Tambak, Tanjungpinang yang berprofesi sebagai seorang tukang ojek, tewas dengan sepuluh bacokan dan mendapatkan 50 jahitan.

Dia menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan penjual mie rebus, Haiti, 50, di kawasan Potong Lembu, Tanjungpinang.

BACA JUGA: Dua Jambret Ditembus Peluru

Sedangkan istri korban, Nurbaiti,33  yang terkena dua bacokan di kepala bagian kiri, mendapatkan delapan jahitan.

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Memo Ardian mengatakan dari hasil indentifikasi petugas terhadap jasad korban, sedikitnya ada sekitar sepuluh bacokan terhadap korban. Luka bacok yang parah terjadi di kepala bagian kiri dan kanan yang sampai ketelinga.  Selain itu, bagian dada, kaki, punggung dan pinggang.  

BACA JUGA: Gelapkan Beras, Bos Mini Market Digelandang Petugas

"Karena luka cukup parah tersebut korban tidak mampu bertahan dan akhirnya tewas. Korban sempat berusaha menyelamatkan diri bersama istrinya, namun pelaku terus mengejar korban dan kembali melakukan pembacokan di depan Toko HP Trendy," jelasnya.

Dikatakannya, menurut keterangan sejumlah saksi mata, istri korban yang menggendong anaknya berlari kearah kiri, sedangkan korban berlari kearah kanan. Sehingga istri korban berhasil mendapatkan pertolongan dari penghuni Toko PSKU dan membawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Midiyato S Tanjungpinang.

BACA JUGA: Beli Baju Lebaran dari Hasil Rampasan

"Sampai saat ini kita belum bisa meminta keterangan terhadap istri korban. Karena kondisinya masih belum stabil dan pihak rumah sakit juga belum mengizinkan untuk korban dibawa keluar," jelas Memo.

Mengenai kondisi pelaku pembacokan, Haiti, Memo mengatakan kalau kondisi pelaku sewaktu melancarkan aksinya dalam pengaruh minuman beralkohol. Setelah melakukan pembuhan korban berusaha untuk bunuh diri dengan menggorok lehernya di Lorong Nusantara II, Jalan Potong Lembu. Lokasi tersebut merupakan rumah keluarga pelaku.

"Pelaku juga belum bisa kita mintai keterangan. Menurut pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang, korban yang saat ini menjalani perawatan di Ruang Dahlia II tersebut masih mengalami pendarahan," jelasnya lagi.

Lebih lanjut, terkait masalah ini selain mengamankan pelaku, pihaknya juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku untuk melakukan pembunuhan. Diantaranya, dua buah pisau pemotong daging dan sepeda motor honda revo yang digunakan pelaku. Dan secepatnya pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap korban yang selamat dan terhadap pelaku.

"Motif pasti belum kita ketahui, namun kuat dugaan karena cemburu. Namun demikian apakah ada motif dendam juga belum bisa kita pastikan," tukas Memo.

Sementara itu, menurut pengakuan Nurbaiti yang juga menjadi korban dalam insiden berdarah ini mengatakan, kalau pelaku adalah merupakan bekas pacarnya. Pasalnya ia bersama dengan pelaku pernah menjalani asmara selama tiga tahun. Namun karena melihat pelaku yang sering mabuk-mabukan dan tidak berubah, ia meminta putus hubungan.

"Sejak itu dia (Haiti) selalu mengancam saya terus dan meminta saya bekerja dengan dia. Sebelum kejadian ini, saya sudah membuat laporan ke polisi, namun tidak ditanggapi. Sekitar pukul 20.00 WIB sebelum kejadian saya sempat lapor di SPK Polsek Tanjungpinang Barat, namun juga tidak ditanggapi ," beber Nurbaiti.

Dikatakannya, Haiti tiba-tiba datang dan marah-marah dengan membawa dua buah pisau pemotong daging dan langsung melakukan pembacokan terhadap Akeng dan kemudian terhadapnya. Karena terkejut ia bersama Akeng sempat melakukan perlawanan dan berhasil merebut sebilah pisau dari tangan pelaku.

"Meskipun kita dalam keadaan terluka waktu itu, kita sempat melawan dan berhasil merebut pisau dari tangan Haiti. Kemudian berlari keluar ruko, saya dengan membawa anak lari keselah kanan sedangkan Akeng lari kesebelah kiri. Ternyata Haiti masih terus mengejar Akeng," bebernya.

Diceritakannya, sewaktu kejadian tersebut banyak ruko yang berada di Jalan Tambak itu sudah pada tutup. Dan ia menggendor sejumlah pintu ruko untuk minta pertolongan. Akhirnya penghuni Toko PSKU membukan pintu ruko dan menolong mengantarnya ke Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Midiyato S Tanjungpinang.  Setelah itu ia juga tidak mengetahui kondisi terakhir Akeng.

"Saya juga tidak tahu, kondisi terakhirnya dan dengar kabar Akeng sudah meninggal," tukas wanita beranak tiga tersebut.(CR23)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama Ramadan, Angka Pencurian Meningkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler