Dibawa ke Kebun Karet, Siswi SMA Nyaris Diperkosa

Kamis, 17 April 2014 – 08:30 WIB

jpnn.com - LIMAPULUH - Siswi salah satu SMA di Kecamatan Limapuluh, Batubara, Sumut, sebut saja namanya Bunga (17), menjadi korban penganiayaan dan nyaris diperkosa pemuda berinisial Ay (26), warga Limapuluh, Senin (14/4) sekira pukul 21.30 WIB.

Bunga kepada wartawan, Rabu (16/4) menceritaan, malam sebelum kejadian Ay datang ke rumah Jt (60), nenek korban di Desa Sumber Makmur. Kedatangan Ay yang diketahui sehari-hari bekerja sebagai calo angkutan kota (angkot) bertujuan menjemput Jt untuk dibawa memijat temannya yang baru mengalami kecelakaan lalulintas.

BACA JUGA: Pesta Miras Ultah Renggut 9 Nyawa

Tapi ternyata malam itu Jt tidak bisa ikut karena kurang sehat. Jt pun meminta Ay menjemput temannya dan membawanya ke rumah mereka. Masih kata Bunga, setelah ia menyampaikan pesan neneknya kepada Ay, lalu pemuda itu mengajaknya ikut menjemput temannya yang sakit.

“Dia (Ay, red) mengaku tidak mungkin sendirian mengangkat temannya. Sehingga aku mau ikut,” kata Bunga.

BACA JUGA: Linda Gumelar Kutuk Kasus Sodomi di JIS

Mereka pun pergi berboncengan sepedamotor menuju rumah teman Ay di Limapuluh. Tapi saat melintas di lokasi perkebunan PT Socfindo, tiba-tiba pelaku memutar arah ke perkebunan karet dan menghentikan laju sepedamotor.

“Waktu kutanya kenapa berhenti, Ay mengaku matanya kelilipan kemasukan debu, dan memintaku melihat matanya. Karena takut, aku langsung pergi meninggalkan Ay,” ujar Bunga.

BACA JUGA: Korban Pelecehan di TK JIS Diduga Lebih dari Satu Orang

Dia mengungkapkan, saat berusaha menghindar, Ay langsung mengejar dan  memeluk tubuhnya dari belakang. Ay juga berusaha menidurkannya di tanah sembari mencekik lehernya.

“Aku melakukan perlawanan dan Ay menggigit hidungku hingga luka,” sebutnya.

Bunga mengaku terus melakukan perlawanan dengan cara menggigit bahu Ay sekuat tenaga.  Setela itu, Ay melepaskan Bunga, dan gadis itu langsung melarikan diri.

“Waktu lepas, aku lari ke jalan umum dan bertemu seorang warga bernama Pak Fendi. Pak Fendi yang mengantarkanku ke rumah,” ujarnya.

Bunga mengaku tidak begitu mengenal Ay dan hanya mengetahui lelaki itu sebagai calo angkot. Selama ini, katanya, saat pulang sekolah dan berjalan di Simpang Limapuluh,  Ay selalu mengganggu dan menggodanya. “Sering dirayunya. Tapi nggak pernah aku respon,” tukas Bunga.

Jt mengaku, saat Ay datang ke rumah mereka ia sedang berada di kamar tidur karena kurang sehat. Lalu ia meminta cucunya, Bunga, menyampaikan pesan kepada pelaku supaya membawa temannya yang hendak dipijat ke rumah mereka.

“Aku cuma suruh menyampaikan pesan. Aku tidak tahu kalau cucuku ikut bersama pelaku,” sebutnya.

Md (35), paman korban menuturkan, saat Ay datang dia tidak curiga karena selama ini Ay sering datang meminta dipijat oleh Jt. Bahkan saat Bunga ikut dengan Ay, Md tidak curiga.

“Karena sudah biasa pelaku datang minta dikusuk,” kata pria yang tinggal bersebelahan dengan rumah Jt.

Kasat Reskrim Polres Batubara AKP Noperto Gilbert Nainggolan saat dihubungi, membenarkan pihaknya ada menerima laporan keluarga korban penganiayaan dan percobaan pemerkosaan.

“Ya sudah kita terima. Kini kita sedang memeriksa saksi-saksi. Tapi menurut info, pelaku sudah melarikan diri. Makanya kita minta ada kerjasama dengan warga untuk menangkapnya,” pungkas Nainggolan. (wan)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dosen Terduga Pedofil Tidak Gila


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler