Dibuka SBY, IHSG Melesat

Bursa RI Tertinggi Regional

Selasa, 06 Januari 2009 – 00:33 WIB
OPTIMIS : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2009, di Lantai Bursa, Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/1). Setelah tahun 2008 lalu menjadi tahun yang berat, Presiden berharap seluruh pihak optimis melewati tahun ini agar semua tantangan dapat diatasi. Foto : Abror Rizki/ RUMGAPRES
JAKARTA – Optimisme menyelimuti pelaku pasar pada hari pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah libur panjang pergantian tahunBegitu dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung melesat.

Saat ditutup akhir tahun lalu, IHSG berada di titik 1.355,408

BACA JUGA: Usai Liburan, Warga Antri di Kantor Pos

Pukul 09.30, begitu SBY menekan sirene tanda dimulainya perdagangan, IHSG langsung melejit menjadi 1.390,932
Sampai sesi penutupan, IHSG meroket 81,930 poin (6,04 persen) dan bertengger di level 1.437,338

BACA JUGA: BBM Langka, Pertamina Salahkan Sistem Baru

Kenaikan IHSG di BEI Senin (5/1), merupakan yang tertinggi kawasan regional.

Sebagai perbandingan, indeks Hang Seng Hongkong naik 3,46 persen, KOSPI Korea 1,4 persen, Nikkei Jepang 2,07 persen, Shanghai Tiongkok 3,29 persen, STI Singapura 4,95 persen, dan Taiwan 2,33 persen
Angka inflasi 2008 yang bisa diredam di 11,06 persen dan deflasi selama Desember membuat pelaku pasar bersemangat memborong saham.

Ketika berdialog dengan pelaku pasar, SBY mengatakan resesi keuangan global belum berakhir tahun ini

BACA JUGA: Awak Bus Kota Tak Mau Turunkan Tarif

’’Badai belum berlaluTapi, jangan cemasKita harus tetap optimistis,’’ katanya.

Meski 2009 merupakan tahun pemilu, pengusaha tidak perlu cemas berinvestasiIndonesia memiliki pengalaman menyelenggarakan pemilu dan ratusan kali pilkadaSecara umum, hal itu berjalan lancar’’Investor tidak perlu takut dan menunda investasi selama kampanye dan pemilu tahun ini,’’ ujarnya

Menurut SBY, pilar-pilar yang menopang industri pasar modal sudah cukup kuatPemerintah akan terus menjaga industri pasar modalJatuhnya bursa hingga 50 persen pada 2008 disebabkan faktor eksternalIndonesia tidak sendirianHampir semua negara mengalami’’Beruntung kita tidak masuk lima besar terburukYa masih di tengah-tengah,’’ ujarnya.

Tantangan krisis yang terjadi tahun ini bisa jadi lebih beratTapi, pengusaha tidak perlu berkecil hati’’Tahun ini kita akan menghadapi berbagai tantangan, tapi tetap optimistis bisa kita lewati,’’ jelasnya

Dalam kesempatan itu, SBY berharap terjadi penurunan harga di berbagai komoditas yang terimbas turunnya harga BBMSBY juga berharap, terjadi penurunan tarif angkutan, harga minyak goreng, dan daging sapi’’BBM sudah diturunkan dua kaliTarif angkutan seharusnya bisa turunBeberapa hari lagi menteri perdagangan akan merilis kebijakan untuk menurunkan harga minyak goreng sebagai konsekuensi dari keadaan yang terjadiKemudian kita cari cara menurunkan harga daging sapi,’’ kata SBY

Harga cabai, sayur, bawang, dan komoditas lain, menurut SBY, relatif stabil’’Kalau naik, itu larinya ke petaniPetani kita yang untung,’’ tuturnyaDi depan para pelaku usaha, SBY juga memamerkan hasil penghitungan akhir APBN 2008 yang mengalami surplusAkibat sisa anggaran itu, pemerintah bisa memberikan stimulus kepada kalangan usaha hingga Rp 50 triliun.

SBY mengungkapkan, APBN 2008 terserap 99,6 persen atau Rp 985,3 triliunPenerimaannya 10 persen lebih tinggi daripada sasaran, yakni Rp 981 triliunDengan begitu, defisit 2008 tercatat 0,1 persen dari GDP atau lebih kecil dari target 2,1 persenSBY juga senang dengan meningkatnya penerimaan pajak hingga 13 persenTingginya penerimaan membuat pemerintah mendapatkan sisa anggaran Rp 38 triliun.

Plt Menko Perekonomian dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengemukakan bahwa pemerintah akan terus melakukan berbagai langkah untuk mendorong bursa ke arah yang lebih positifBEI pada 2008 menutup perdagangan dengan tema Surviving in Global Markets TurbulencePada 2009 BEI dibuka dengan tema Building Confidence in Global Market Turbulence.

Menurut Ani –sapaan karib Sri Mulyani–, pasar modal mengalami guncangan besarSelain itu, pada kuartal terakhir IHSG dan kapitalisasi pasar modal Indonesia turun hingga 50 persen”Penurunan IHSG itu bukan yang terburukKita tidak termasuk dalam kelompok 20 bursa saham terburuk,” tuturnya.

Dia membeberkan berbagai peningkatanDi antaranya, nilai transaksi harian naik meski hanya 4 persen, dari Rp 4,27 triliun menjadi Rp 4,45 triliunNamun, pada kuartal keempat, lebih turun lagi menjadi Rp 2 triliunNilai emisi saham juga meningkat 38 persen sehingga menjadi Rp 23,7 triliun, sedangkan rights issue naik 86 persen dari Rp 29,8 triliun menjadi Rp 55,5 triliun.

Ani menjelaskan, tantangan 2008 tidak ringan dan tidak akan lebih ringan pada 2009”Kita selalu tingkatkan kerja sama dengan pelaku pasar untuk peningkatan industri pasar modal tahun iniSaya sangat bahagia karena presiden tetap bersama kita meski bursa turun 50 persen,” ungkapnya.

Subsidi PPN 17 Sektor

Di bagian lain, pemerintah menetapkan 17 sektor usaha yang mendapatkan fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN)Insentif fiskal lain berupa bea masuk diberikan kepada 14 sektor usahaSektor-sektor tersebut bakal menikmati anggaran Rp 12,5 triliun pada APBN 2009Sedangkan Rp 38 triliun sisanya dikonsultasikan dengan DPR karena menyangkut perubahan anggaran.

Sri Mulyani mengatakan, penentuan sektor yang mendapatkan insentif didasarkan pada sejumlah kriteriaYakni, penyerapan tenaga kerja, barang yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, sektor unggulan, menjaga stabilitas harga pokok, dan melindungi konsumen”Berdasar kriteria itu, kita berdiskusi dengan beberapa asosiasiMaka, keluarlah sektor yang mendapatkan stimulus Rp 12,5 triliun tersebut,” tuturnya dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa tadi malam (5/1).

Untuk stimulus fiskal berikutnya, anggaran Rp 38 triliun akan dibagi menjadi dua bentukYakni, program pemerintah dan insentif langsung kepada pengusahaProgram pemerintah diprioritaskan untuk proyek infrastruktur dan padat karya.

”Usul departemen nanti dieksaminasi Bappenas, apakah proyek-proyek itu bisa meng-generate employment,” tegas Sri Mulyani yang juga Menkeu tersebutUntuk insentif langsung pada dunia usaha, pengusaha dipersilakan mengajukan kepada departemen teknisProposal tersebut bakal dikontes dengan data statistik, apakah sektor itu benar-benar membutuhkan karena terpengaruh perlambatan ekonomi.

Selain itu, diteliti apakah pembayaran pajaknya sudah bagus”Dengan begitu, diketahui sektor tersebut sehat, bagus, dan patut ditolong ketika tiba-tiba market drop,” terang dia

Pemerintah segera berkonsultasi dengan parlemen mengenai tambahan anggaran untuk stimulus fiskal ituCaranya, bisa mempercepat APBN Perubahan, bisa pula menggunakan klausul pasal 23 APBN 2009Dalam pasal tersebut, pemerintah dapat mengambil langkah darurat bila terjadi potensi krisisSalah satu pemicunya, pertumbuhan ekonomi turun hingga lebih dari satu persen dari target. (tom/wir/iw/sof/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inflasi 2008 Mencapai 11,06 persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler