Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Evelina Pietruschka menjelaskan, per kuartal pertama 2008, jumlah agen asuransi jiwa sudah mencapai sekitar 130 ribu orang
BACA JUGA: Daerah Incar Investor Timteng
"Ini menjadi sinyal bahwa pekerjaan sebagai agen asuransi semakin diminati," ujarnya di JakartaBACA JUGA: Nama Nyoman Cager Muncul
Evelina menyatakan, seiring semakin membaiknya pendapatan premi, kebutuhan akan agen tentu semakin besar dalam rangka ekspansi perusahaan asuransi
BACA JUGA: UU Bank Syariah Disahkan
Industri asuransi jiwa, sambung dia, telah berkomitmen untuk terus menambah jumlah agen asuransi tersebut”Pada 2010, paling tidak kita butuh 500 ribu agen asuransi,” ungkap Evelina yang juga Presdir PT Wanaartha Life tersebut.
Di luar negeri, kata dia, rasio perbandingan antara jumlah agen dan nasabah tidak sebesar di Indonesia yang rasionya 1:3.000Artinya, satu agen menangani tiga ribu nasabah"Di sejumlah negara rasionya sudah sangat ideal, yaitu 1:1.500," jelasnya
Direktur Eksekutif AAJI Eddy Berutu menambahkan, semakin banyak agen asuransi, maka pelayanan kepada nasabah guna memasifkan penetrasi industri ini akan semakin meningkat”Jika pelayanan kepada nasabah meningkat, tentu pertumbuhan industri juga semakin cepat,” terang Eddy.
Karena itu, dia mendukung pengembangan para perusahaan asuransi jiwa lewat jalur agenPengembangan jalur distribusi melalui agen dinilainya sangat tepat untuk semakin memasifkan penetrasi industri asuransiDia juga mendorong pelaksanaan agen berlisensi"Nantinya hal tersebut akan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat agar tidak ragu-ragu lagi menginvestasikan dananya di produk asuransi," tuturnya.
Agen berlisensi adalah program yang dikeluarkan pemerintah untuk memberikan sertifikasi kepada para agenPara agen asuransi diberi pelatihan, dan setelah lulus, diberi lisensi”Profesionalisme agen adalah syarat mutlak untuk pengembangan industri ini,” tuturnya
Tanpa memperbanyak agen-agen asuransi yang professional, kata dia, sangat sulit untuk membuat industri terus berkembang”Sebab, kesadaran masyarakat untuk berasuransi memang masih minimKarena itu, perlu kehandalan agen untuk memberi edukasi kepada calon nasabah,” terangnya
Sepanjang 2007, industri asuransi jiwa membukukan pendapatan premi sebesar Rp 44,4 triliunItu berarti meningkat 67 persen dibandingkan periode 2006 yang sebesar Rp 26,5 triliun(eri)
Kinerja Industri Asuransi Jiwa (Dalam Rp T)
Elemen 2007 2006 Growth (%)
Premi 44,4 26,5 67
New Business 30,6 15,8 94
Klaim 18,5 13,8 34
Aset 101,2 66,4 52
Sumber: Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Properti Cerah
Redaktur : Tim Redaksi