Dicari, Capres Alternatif untuk Kalahkan SBY!

Rabu, 25 Februari 2009 – 21:24 WIB
JAKARTA- Pengamat Marketing Politik dari Universitas Indonesia (UI) DrFirmansyah menegaskan, partai politik harus berani memunculkan tokoh alternatif agar bisa memenangi pemilihan presiden 2009

BACA JUGA: Luhut Panjaitan Akui Temui Aziz Angkat

Sebab, jika parpol gagal menampilkan tokoh alternatif, maka Pilpres mendatang hanya akan diwarnai pertarungan revans antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melawan  calon presiden yang pernah ia kalahkan pada pemilu 2004, Megawati Soekarnoputri
''Sampai saat ini, memang belum partai politik yang berhasil menonjolkan jagonya untuk menghadapi incumbent Susilo Bambang Yudhoyono,'' ujar Firmansyah di Jakarta, Rabu (25/2).

Menurut Firmansyah, sejauh pengamatannya, hingga saat ini parpol belum menyadari bahwa meraka akan kesulitan menghadapi SBY

BACA JUGA: Iklan Politik Menyesatkan Harus Kena Sanksi

Apalagi jika ditarungkan melawan figur yang sebelumnya pernah dikalahkannya
Ia mengatakan, masyarakat masih menyukai Yudhoyono dan menilai Yudhoyono sebagai sosok yang santun dalam berbicara dan bertindak

BACA JUGA: Sesalkan Terhadap Kekerasan Wartawan

"Ini pentingCoba saja tengok mengapa Amien Rais yang `ceplas-ceplos` tidak bisa memenangi PilpresCoba saja tengok, di luar pro-kontra, mengenai Soeharto yang dicintai rakyatItu semua karena sikap yang santun yang ditunjukkan oleh pemimpinSeharusnya partai mencari figur seperti ini," katanya.

Ia menandaskan, tanpa ada keberanian bagi partai politik untuk memunculkan calon alternatif, lawan politik SBY pada Pilpres 2009 sebagian besar adalah lawan-lawan yang pernah dikalahkan pada Pilpres 2004Karena itu, sulit membayangkan bahwa mereka pada Pilpres 2009 dapat menangKesulitan ini terutama dilandasi bahwa SBY saat ini adalah "incumbent" yang biasanya memiliki kelebihan dan bisa memanfaatkan posisi untuk memenangkan dirinya.

Sekalipun tidak ada jaminan bagi incumbent bakal memenangkan pertarungan, lanjut Firmansyah, perjalanannya memenangkan Pemilu 2004 cukup mencerminkan bahwa SBY bukan lawan yang mudah dikalahkan.  Simak saja, ketika itu Wiranto yang berpasangan dengan Salahudin Wahid yang didukung pemenang Pemilu legislatif Partai GolkarDan Megawati yang berpasangan dengan Hasim Muzadi didukung partai PDIP pada putaran pertama, dan oleh Partai Golkar pada putaran kedua''Sementara SBY yang didukung partai kecil dan menengah, justru berhasil mengalahkan Wiranto yang didukung partai besar, dan bahkan juga mengalahkan incumbent Megawati,'' Firmansyah menjelaskan.

Di lain pihak, Firmansyah menyarankan agar Partai Demokrat secepatnya untuk menggalang koalisi dengan partai lain''jika tidak cepat, bisa-bisa SBY tidak bisa mencalonkan diri kembali sebagai capres karena partainya tidak memenuhi PT.'' Untuk itu, lanjut Firmansyah, SBY dan Partai Demokrat harus menyadari, jika dalam sisa waktu yang pendek ini lawan-lawannya seperti PDIP dan Partai Golkar menyadari bahwa calon yang mereka usung tidak akan bisa mengalahkan SBY''Karena itu, mereka tidak akan melawan SBY di pertarungan PilpresTetapi bersama-sama mereka akan berusaha agar SBY tidak bisa maju sebagai Capres 2009.''

"Jadi tidak salah Yudhoyono mengatakan bahwa sebaiknya fokus pada pemilu legislatif kepada seluruh kader DemokratJika menang Pemilu legislatif dan mencapai 20 persen maka Yudhoyono pasti menang di Pilpres," katanya.Jika Partai Demokrat tidak menang pada Pemilu legislatif, Golkar dan PDIP serta PKS kemungkinan akan "bermain` dengan mengajukan calon sendiriJika ini terjadi, ada kemungkinan Yudhoyono tidak akan bisa ikut dalam Pilpres," katanya.(aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto Cari Dukungan dari Perempuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler