jpnn.com - jpnn.com - Gelombang desakan terhadap Bupati Katingan Ahmad Yantenglie agar mundur dari jabatannya semakin membesar.
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Katingan Bersatu (AMKB) menggelar unjuk rasa di depan gerbang kantor DPRD Katingan, Senin (9/1).
BACA JUGA: Didemo Lagi, Bupati Katingan Ogah Mundur
Mereka meminta bupati yang tertangkap basah berselingkuh dengan Farida Yeni itu meninggalkan kursi empuknya.
Namun, Ahmad justru menanggapi demonstrasi tersebut dengan santai.
BACA JUGA: Bentuk Pansus Makzulkan Bupati Katingan
“Itu (demonstrasi) hal lumrah saja. Dalam dunia demokrasi kan setiap orang boleh menyampaikan pendapat. Pendapatnya begini dan pendapatnya begitu, wajar saja. Bagi kami tidak menjadi masalah,” ujarnya.
Ahmad menilai, tuntutan agar dirinya mundur dari kursi bupati harus dipertimbangkan secara matang.
BACA JUGA: Bupati dan si Cantik Farida Bisa Lolos dari Kasus Zina
“Bagi saya secara pribadi urusan mundur atau maju itu adalah hal yang gampang dan lumrah saja. Tapi yang jelas kita lihat saja nanti seperti apa,” terangnya.
Padahal, desakan tidak hanya datang dari warga Katingan.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran juga meminta Ahmad meletakkan jabatannya.
Begitu juga dengan DPRD Kabupaten Katingan.
“Dasar meminta (mundur) itu apa? Kan harus jelas dulu. Kita hargai masing-masing lembaga punya kewenangan dan fungsi. Harus ada kejelasan faktualnya seperti apa? Apakah bisa melakukan pemutusan tanpa ada kejelasannya seperti apa? Sebab setiap keputusan harus berdasarkan fakta. Kan begitu,” tegasnya.
Sementara itu, para pedemo menilai bahwa ulah Ahmad sangat tidak bermoral.
“Kami meminta DPRD Katingan melakukan pemberhentian atau pemakzulan terhadap Ahmad Yantenglie sebagai Bupati Katingan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dan Kapolda Kalteng tetap memproses kasus yang dilakukan Ahmad Yantenglie dengan Farida Yeni,” ujar koordinator aksi damai Menteng Asmin.
Di sisi lain, Ketua DPRD Katingan Ignatius Mantir L Nussa mengatakan, pihaknya akan menghimpun aspirasi masyarakat guna dijadikan bahan pertimbangan mengambil keputusan.
“Kami saat ini sedang rapat. Rapat terpaksa kami skors menemui para warga yang sedang melakukan aksi,” ujar Mantir. (ami/alh/top)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Katingan: Orang Bisa Menuduh Siapa pun, Boleh
Redaktur : Tim Redaksi