Didiskriminasi Saudi, Muslim Israel Kesulitan Naik Haji

Minggu, 17 Juli 2022 – 15:44 WIB
ilustrasi ibadah haji. Foto: ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/pras/cfo

jpnn.com, TEL AVIV - Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij mengatakan pada Sabtu (16/7) bahwa dia berharap warga minoritas Muslim di negaranya dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji tahun depan.

Harapan itu dikemukakan setelah kerajaan mengisyaratkan keterbukaan baru saat menjamu Presiden AS Joe Biden.

BACA JUGA: Hari Kedua, 2.428 Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air Tanpa Karantina 

Pada Jumat, Riyadh mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai - termasuk perpanjangan de facto hak terbang untuk pesawat Israel, yang sebelumnya hanya untuk tujuan ke Teluk dan berbagai rute ke Asia.

Menurut Freij, keputusan Saudi menunjukkan upaya yang didorong AS agar berbagai negara menjalin hubungan yang lebih normal "menuju tahap yang sangat maju" yang dapat "mengubah mimpi menjadi kenyataan" bagi para Muslim seperti dirinya.

BACA JUGA: Menag Yaqut Peringatkan Maskapai tak Mengubah Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Seenaknya

"Saya percaya bahwa, dalam setahun, warga muslim Israel akan dapat terbang dari Ben Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah dan dari sana ke Makkah untuk menjalankan ibadah haji," kata Freij kepada stasiun penyiar publik, Kan.

Namun, dia menolak untuk mengungkapkan dasar dari prediksi tersebut. Juga tidak ada komentar langsung dari Riyadh.

BACA JUGA: DPR Dorong Kemenag Perbaiki Kualitas Penyelenggaraan Haji

Pekan lalu, Freij mengatakan dia telah meminta Arab Saudi untuk mengizinkan penerbangan langsung Tel Aviv-Jeddah bagi jamaah calon haji.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Kamis bahwa izin tersebut sedang diusahakan.

Freij mengatakan, Arab Saudi sebenarnya telah lama menerima jamaah calon haji dari Israel, tetapi mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga dengan biaya sekitar 11.500 dolar AS (sekitar Rp 172 juta) untuk perjalanan selama seminggu.

Sementara jamaah calon haji dari negara-negara lain hanya membayar sekitar setengah dari jumlah tersebut.

Arab Saudi, negara tempat kelahiran Islam, tidak mengakui Israel, dan mengatakan bahwa mereka harus menyelesaikan dulu masalah Palestina terlebih dahulu. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler