jpnn.com - SIGLI - Ribuan warga Gampong Blang Raya Kecamatan Muara Tiga Pidie mengamuk dan membakar tiga unit mobil milik Tim Relawan Aceh (TRA), Jum'at (18/7), sekira 14.30 wib.
Dari pengakuan warga Gampong Blang Raya bahwa anggota TRA sebelumnya sempat mengancam ustad disana, sehingga mereka marah dan sempat beradu mulut dengan ratusan TRA.
BACA JUGA: Warga Serbu Pos Polisi, Mobil dan Kantor Dirusak
Lalu ribuan warga mengejar anggota TRA dan ada yang sempat lari menyelamatkan diri dan ada yang dibabal massa hingga kritis. Lalu warga semakin membabi buta sehingga membakar tiga unit mobil milik TRA di lokasi.
Keuchik Gampong Blang Raya Kecamatan Muara Tiga Pidie Safwan Ahmad kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), Jum'at (18/7), mengaku sebelumnya anggota TRA sudah berkumpul di Tower menuju Blang Raya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Minta Perbaikan Jembatan Comal Dikebut
Lalu Keuchik menghubungi anggota TRA Gampong ingin Jaya Nasrul menghubungi Nasrul dan menanyakan apa tujuan anggota TRA datang ke Blang Raya. Nasrul menjawab mau menyerahkan Muslim, Tgk Rozi, Samsul dan Mus ke masyarakat?. Lalu Keuchik meminta anggota TRA untuk menyerahkan mereka ke Polsek. "Kita sudah larang mereka agar tidak ke Blang Raya dan keamanannya tidak bisa ditanggung,"tegasnya.
Lalu kata Safwan, mereka tidak menggubris tetap memaksa datang ke Blang Raya. Setelah itu Keuchik membuat pengumuman dan meminta masyarakat untuk menyambut anggota TRA yang datang. Bahkan Anggota Polsek dan Koramil Muara Tiga sempat meminta anggota TRA untuk tidak datang ke Gampong Blang Raya, karena masyarakat sudah sangat marah terhadap oknum anggota TRA yang diduga membawa ajaran sesat ke kampungnya.
BACA JUGA: SKPD Kebanjiran Proposal THR dari LSM dan Wartawan
"Saat mereka tiba warga langsung menghajar anggota TRA dan mereka ada yang lari dan ada juga yang dipukul massa hingga babak belur," papar Safwan.
Tidak hanya memukul anggota TRA dan juga membakar tiga unit mobil milik mereka, diantaranya bus penumpang satu unit, avanza dan L300 satu unit.
Warga marah beberapa hari yang lalu mereka diduga menyebarkan ajaran sesat dengan menunjukkan buku atau kitab yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya shalat cukup dengan niat saja, puasa bisa buka dan lalu puasa lagi.
Sehingga warga tidak terima dan sempat berembuk para tokoh agama di sana, namun saat mereka dipanggil tidak hadir dan mereka melarikan diri. "Ini semua karena diduga mereka membawa ajaran sesat," papar Safwan.
Sementara kata Safwan dalam peristiwa itu 7 orang anggota TRA menjadi korban keganasan masyarakat, di Gampong Blang Raya 4 orang, di Ujong Pie 3 orang dan semuanya sudah dirujuk ke rumah sakit umum Sigli. Ketujuh korban itu kepalanya luka-luka dan mengeluarkan darah.
Anggota TNI, Polri,anggota Polsek dan Koramil Muara Tiga serta anggota Brimob Polres Pidie langsung melakukan pengamanan. Terjun langsung Dandim 0102 Pidie Letkol Inf Muhammad Mahmud Suharto Amir, Wakapolres Kompol Sulaiman.YS dan sejumlah tokoh masyarakat.(Mir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Raya, Uang Palsu Marak Beredar
Redaktur : Tim Redaksi