Diduga Dianiaya, Santriwati di NTB Masih Koma

Rabu, 26 Juni 2024 – 07:01 WIB
Kepala Satreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama. (ANTARA/Dhimas B.P.)

jpnn.com, MATARAM - Pihak Polda Pihak Polresta Mataram, NTB masih meminta hasil rekam medis santriwati Pondok Pesantren Al-Aziziyah berinisial NI (13) yang diduga menjadi korban penganiayaan.

Rekam medis itu diminta resmi oleh polisi kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedjono, Kabupaten Lombok Timur.

BACA JUGA: Pimpinan Pesantren di Lombok Barat Cabuli 4 Santriwati

"Permintaan (hasil rekam medis) kami ajukan secara resmi dengan bersurat kepada pihak rumah sakit. Surat kami ajukan Senin kemarin (24/6)," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama di Mataram, Selasa (25/6).

Menurut Kompol Yogi, pihaknya belum bisa mengambil langkah hukum lainnya terkait dugaan penganiayaan sebelum ada rekam medis dari pihak rumah sakit.

BACA JUGA: Kematian Afif Maulana, Reza Indragiri Ingatkan Kapolda Sumbar Hati-Hati

"Jadi, rekam medis ini yang nanti menentukan langkah kami dalam menindaklanjuti laporan," ujarnya.

Terkait kapan hasil rekam medis itu terbit, Yogi mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan dari pihak rumah sakit.

BACA JUGA: LBH Padang Datangi Komnas HAM, Minta Lakukan Investigasi Mendalam Kasus Kematian Afif Maulana

"Ya, tentunya mereka dari pihak rumah sakit juga punya prosedur, ada tahapan yang harus dilakukan sebelum menerbitkan. Bukan, begitu kami ajukan, langsung diberikan. Kita tunggu saja," tuturnya.

Sementara, Mahmud H. Umar, bapak kandung santriwati NI yang dihubungi melalui telepon dari Mataram menyampaikan bahwa anaknya kini masih menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD dr. Soedjono.

"Kondisi anak kami masih koma, belum sadarkan diri. Masuk Sabtu kemarin (22/6) itu sudah tidak bisa bicara," kata Mahmud.

Selama perawatan medis, pihak rumah sakit sudah melakukan CT Scan kepala korban. Mahmud mengatakan dirinya belum menerima hasilnya dari rumah sakit.

Namun, dari komunikasi sementara dengan dokter yang menangani korban, Mahmud mendapat informasi adanya benjolan di kepala anaknya.

"Senin kemarin (24/6) katanya ada sesuatu di kepala, benjolan. Yang lainnya, jantung, apa semua itu normal," ujar dia.(ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler