CILACAP-Sarisem (42), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Slarang RT 02/VIII Kecamatan Kesugihan, Cilacap, meninggal dunia di MalaysiaDiduga kuat, dia menjadi korban perampokan disertai penganiayaan yang dilakukan oleh sesama TKW berinisial In
BACA JUGA: Terbuka Kemungkinan Bawaslu Dibubarkan
Wanita yang disebut-sebut berasal dari Surabaya itu diduga nekat menghabisi nyama korban karena motif ingin menguasai harta korbanJenazah Sarisem, dengan luka di bagian kepala, Kamis (15/4) menjelang tengah malam tiba di kampung halamannya
BACA JUGA: Mediasi Sepakati Master Plan Renovasi
Kemarin (16/4) siang sekitar pukul 09.00 dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sumampir Desa SlarangBACA JUGA: SBY Berdialog dengan Ahli Waris Mbah Priok
“Begitu menerima informasi, kami langsung berkoordinasi dengan aparat Muspika KesugihanSemalam jenazah korban langsung diperiksa oleh petugas Polsek Kesugihan yang datang bersma petugas kesehatan,” imbuhnyaProsesi pemberangkatan jenazah berlangsung dalam suasana haruSebab putra bungsu almarhumah, Sugeng, terpaksa menjalani akad nikah di depan jasad ibundanyaAnak kedua dari dua bersaudara itu, sebenarnya berencana menikah 2 Juli 2010 mendatang.
Menurut cerita salah seorang kerabat almarhumah, Edi Sakimun, almarhumah menjadi korban perampokan disertai penganiayaan yang dilakukan oleh sesama TKW berinisial InPerempuan yang diduga sebagai pelaku ini tinggal di kontrakan yang sama dengan SarisemSelama ini In sering meminjam uang kepada almarhumah"Sampai saat kejadian, menurut informasi yang kami terima In juga belum membayar kontrakanJadi kemungkinan motifnya perampokanSebab ada emas seberat 50 gram milik almarhumah yang dibawa kabur pelaku,” papar Edi Sakimun
Kata Edi, luka di bagian kepala Sarisem cukup parah dan mengenai bagian otak kecilSemalam begitu jenazah tiba, Muspika Kesugihan bersama petugas kesehatan juga sudah memeriksa luka yang diderita korbanDia menegaskan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi Malaysia
“Terkait kematian almarhumah, kami pihak keluarga sudah ikhlas karena semua ini sudah menjadi takdirSoal pelaku penganiayaan, biarlah itu diurus polisi MalaysiaKami hanya berharap polisi Malaysia menangkap pelaku dan diproses sesuai hukum yang belaku,”tegas Edi.
Sementara, kakak kandung Sarisem, Saiman menuturkan, adik perempuannya itu sudah bekerja di Malaysia sejak 21 tahu silamAlmarhumah pernah pulang 4 kaliTerakhir dia pulang tahun 2001 atau sembilan tahun yang laluSaiman masih terihat shock atas kematian adiknya.
Saiman menuturkan, 2 Juli 2010 mendatang sebenarnya adiknya akan menikahkan Sugeng, putra keduanyaBahkan bulan ini rencananya almarhumah akan mengirim paket perlengkapan acara penikahan putranyaSelain itu, Sarisem juga baru saja mengirim uang untuk mempersiapkan acara pernikahan putranya"Dia meminta saya mengecek rekeningKatanya dia baru saja mengirim uang,” papar Saiman dengan mata berkaca-kacaDia juga menyatakan ikhlas atas kematian adiknya dan menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada polisi di Malaysia(din/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mediasi Sepakati Master Plan Renovasi
Redaktur : Soetomo Samsu