Diduga Mabuk, Tiga Perwira Polri Dikeroyok Puluhan TNI AL

Selasa, 10 Februari 2015 – 00:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketegangan antara TNI dan Polri kembali terjadi. Kali ini kejadian menegangkan itu berlangsung di tempat hiburan Bengkel Cafe yang terletak di SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (9/2) dini hari. Tiga perwira pertama polisi dikeroyok puluhan anggota Polisi Militer TNI AL (Pomal). Diduga ketiga polisi itu mabuk dan mengacungkan senjata saat puluhan anggota Pomal yang sedang merazia tempat tersebut.

Ketiga perwira polisi itu adalah Kompol Arsya Khadafi, Kompol Budi Hermanto dan Iptu Rovan. Arsya merupakan anggota satgas Polda Metro Jaya sedangkan Budi tercatat sebagai Satgas Bareskrim Mabes Polri. 

BACA JUGA: Ke Malaysia, Jokowi Kok tak Protes Iklan Pelecehan TKI

Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir, menegaskan bahwa saat razia gabungan itu anggota Polri ditengarai mabuk dan menodongkan senjata. "Mereka seperti orang mabuk karena mereka seolah-olah tak peduli dengan situasi. Kalau normalkan bisa tahu ada operasi dan koordinasi sama kita," kata Manahan. 

Dia menegaskan anggota tersebut terjaring operasi gatib gabungan atas perintah Panglima TNI. "Ada juga selain mereka yang terjaring," katanya.

BACA JUGA: UU Perjanjian Ekstradisi Disahkan, Buru Buronan di Vietnam dan Papua Nugini

Dia menegaskan, anggota Polri tersebut membentak saat diperiksa dan mengacungkan pistol sehingga petugas TNI membela diri. "Akhirnya diamankan. Lalu dilansanakan koordinasi dengan Polri dan diserahkan ke kesatuannya," kata dia.

Menurutnya, kalau mereka melaksanakan tugas, kenapa tidak mau menunjukkan identitas. Setelah ditangkap, kata dia, baru mengaku anggota Polri. "Kita sempat ajukan saran untuk tes urine tapi mereka tidak mau," katanya.

BACA JUGA: Belum Tempuh Upaya Paksa Sudah Ajukan Praperadilan, KPK: Itu Prematur

"Saya ingin meluruskan, tidak ada kok kita gimana-gimana sama Polri. Orang kita langsung koordinasi dengan Polri," katanya.

Dia menegaskan pemukulan yang terjadi kepada mereka merupakan bentuk pembelaan diri oleh anggota TNI. "Pemukulan membela diri karena mereka mengacungkan pistol," kata Mahanan. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu BG Pertanyakan Alat Bukti, KPK: LHA yang Digunakan Tahun 2014


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler