jpnn.com - MAKASSAR - Penyebab kematian Hermin Trisulowati, pramugari senior Garuda Indonesia masih menyimpan misteri. Belum ada keterangan resmi dari lembaga kepolisian terhadap meninggalnya wanita kelahiran Jakarta, 18 Maret 1962 di kamar 567 Grand Clarion Hotel di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (12/9) sore.
Jenazah korban langsung dibawa ke RS Grestelina Makassar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tim Forensik RS Bayangkara langsung melakukan penyelidikan atas meninggalnya Hermin yang secara mendadak.
BACA JUGA: Residivis Pengedar Sabu Dibekuk
Vice President PT Garuda Indonesia Regional IV Indonesia Timur, Rosyina mengaku korban memang sempat mengeluhkan sakit sebelum ditemukan tewas. Namun sejauh ini, tak diketahui penyakit yang diidap korban.
"Kami memang sempat mendengar dia sakit, namun korban tidak pernah cerita tentang penyakitnya,“ ucap Rosyina.
BACA JUGA: Gangguan Jiwa, Nelayan Sijantung Bunuh Diri
Rosyina mengatakan Hermin berada di Makassar setelah melakukan penerbangan dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (11/9). Jumat (12/9) sore, Hermin kembali ditugaskan mengawal penerbangan dengan rute Makassar-Balikpapan. Namun pemberangakatan dibatalkan karena korban ditemukan terbujur kaku.
Namun informasi yang diperoleh FAJAR (Grup JPNN.com), kuat dugaan korban meninggal karena serangan jantung. Sumber di internal Labfor Polda Sulsel usai memeriksa jenah korban di RS Grestelina menyebutkan bahwa ada lebam di bagian perut dan di bawah matanya berwarna kebiru-biruan. "Tanda-tanda ini mengarah pada serangan jantung," katanya. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Langka, Seliter Premium Dibandrol Rp 15.000 Per Liter
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geng Motor di Makassar Paling Sadis Ketimbang Jawa
Redaktur : Tim Redaksi