jpnn.com - Dari namanya, mungkin diet yoyo ini agak asing di telinga Anda. Orang yang menjalankannya memiliki berat badan yang tidak stabil naik turun secara berulang-ulang akibat pola makan yang diterapkan mengikuti naik dan turunnya berat badan.
Hanya saja diet ini dikatakan bisa menyebabkan masalah jantung pada wanita.
BACA JUGA: Ternyata Memiliki Teman Dekat Sangat Baik untuk Jantung, Ini Faktanya
Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, diet yoyo atau weight cycling merupakan kondisi di mana Anda yang telah berhasil menurunkan berat badan, namun kembali ke pola makan normal atau justru cenderung mengonsumsi makanan tak sehat.
Saat berat badan kembali naik, Anda pun kembali melakukan pola makan sehat untuk menurunkan lagi bobot tubuh. Pola inilah yang kemudian membuat berat badan cenderung tidak stabil.
BACA JUGA: 6 Cara Mengelola Kadar Asam Urat
Dampak diet yoyo pada wanita
Ketidakstabilan berat badan badan dan pola makan yang berubah-ubah ternyata disinyalir membawa dampak buruk bagi kesehatan, khususnya kesehatan jantung.
BACA JUGA: Penderita Asam Urat Pantang Konsumsi Sayuran Hijau?
Dilansir dari Newsweek.com, asumsi tersebut didapat dari sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Brooke Aggarwal, seorang peneliti senior dan asisten profesor Ilmu Kedokteran di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons, New York, Amerika Serikat. Dalam penelitiannya tersebut mereka menganalisis 485 wanita.
Alasan mengapa Dr. Brooke menggunakan wanita sebagai sampel penelitiannya adalah karena kaum wanita lebih sering melakukan diet yoyo ketimbang pria.
Selain itu, wanita lebih rentan terhadap penumpukan lemak selama periode tertentu, misalnya saat hamil dan menopause.
Dalam penelitiannya Dr. Brooke menerapkan sistem skor. Para wanita diberikan skor berdasarkan tes Simple Heart 7 dari American Heart Association yang menghitung kesehatan kardiovaskular berdasarkan indeks massa tubuh, kadar kolesterol, glukosa, kebiasaan merokok, tingkat diet, serta intensitas olahraga.
Hasilnya, sebagian besar wanita memang pernah mengalami weight cycling setidaknya satu kali. Sedangkan sisanya, pernah mengalami hal tersebut sebanyak 20 kali! Nah, mereka yang melakukan diet yoyo berulang kali memiliki kemungkinan 51 persen lebih rendah untuk mendapatkan skor tinggi dari tes Life 7 Simple.
Dengan kata lain, penelitian ini membuktikan bahwa diet yoyo memang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Hal itu pun lantas dibenarkan oleh dr. Devia. Menurutnya, masalah jantung dan pembuluh darah disebut-sebut sebagai salah satu dampak negatif dari diet yoyo, meski sampai sekarang, belum diketahui mekanismenya secara pasti.
Tak hanya soal masalah jantung
Sebenarnya membatasi konsumsi kalori secara tiba-tiba pada saat menerapkan diet yoyo memang akan menghilangkan lemak. Tetapi, diet ini pun dapat menghilangkan massa otot pada tubuh Anda. Proses ini dapat menjadi masalah saat Anda kembali makan banyak seperti biasa.
Asupan yang masuk akan tertumpuk menjadi lemak dan bukan sebagai massa otot, sehingga dapat membuat kondisi tubuh menjadi lebih buruk. Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Pemotongan kalori yang sebelumnya telah Anda jalani telanjur menurunkan kecepatan metabolisme tubuh.
Jadi, ketika Anda kembali makan banyak dan tak sehat, metabolisme yang lambat tak berhasil mengolah asupan dengan baik sehingga tertumpuk menjadi lemak.
Lagi pula, pada dasarnya lemak mudah didapat kembali ketimbang massa otot usai menjalani diet. Dan pada akhirnya, bukannya memiliki berat badan ideal yang stabil, Anda justru mengalami obesitas yang dapat berujung pada penyakit kardiovaskular, khususnya masalah jantung.
Selain masalah jantung, binge eating atau penyimpangan perilaku makan ketika seseorang makan dalam porsi besar dan tidak dapat berhenti juga menghantui orang-orang yang acap kali terjebak di siklus diet yoyo ini.
Atas dasar itu, dr. Devia menyarankan Anda agar tidak melakukan diet yang terlalu instan dan ekstrem, terutama bagi Anda para wanita.
Sehingga, ketika menjalankan program diet Anda tak cepat menyerah seperti yang terjadi pada diet yoyo. Selain itu, imbangi pula diet Anda dengan rajin berolahraga. Dengan begitu, tubuh langsing pun akan terlihat lebih kencang, kuat karena adanya massa otot, serta terhindar dari masalah jantung.(NP/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Menu Sarapan Terbaik untuk yang Sedang Diet
Redaktur & Reporter : Yessy