BACA JUGA: Karena Wanita, Tiga Kali Pegang Rekor di Lingkungan Lapas
Bagaimana cerita persiapan menjelang pernikahan ini?Laporan AGUS SRIMUDIN, Jakarta
"PUCUK dicinto ulam tibo, asam di gunung garam di laut, bertemu dalam belango
BACA JUGA: Ditekan Menangis, 10 Bulan Siap ke Olimpiade
Pantun dari besan Helmy yang berasal dari ranah Minang itu disambut tepuk tangan dan gelegar tawa ratusan hadirin dan wartawanJumat (15/1) malam, digelar acara Malam Bainai, yaitu seserahan, perkenalan keluarga dan lamaran
BACA JUGA: Sarju Wibowo dan Rutan Wanita Pondok Bambu yang Dipimpinnya
Suasana di kediaman calon mempelai perempuan di Jl H Raya, Radio Dalam, Jakarta Selatan berlangsung khidmatHelmy datang bersama keluarga dan sanak saudara dari Palembang, Jakarta, dan SurabayaKehadiran saudara kandungnya, Tantowi Yahya, menambah antusias sambutan keluarga FebriTantowi didaulat memberikan kata sambutan untuk pihak Helmy.Rombongan Helmy membawa beberapa barang antar-antaran yang dibungkus dengan tempayan dan pelastik kadoTampak ada sepatu, kain, dan makananNamun, belum kelihatan mas kawin“Mas kawinnya berupa cincin emas, seperangkat alat sholat, dan uang tunai Rp17.012.010, mencirikan tanggal pernikahan yaitu 17 Januari 2010, hari Minggu akan diserahkan, waktu akad nikah di Hotel Crown, malamnya baru resepsi,” ujar kakak kedua Febri, Hefly SofyanKakak kedua Febri ini merupakan pegawai perusahaan minyak Cevron di Pekanbaru, Riau.
Diceritakan, wali nikah ialah kakak Febri tertua, Andri YanteAyah Febri bernama Datuk H Sofyan Udin sudah meninggal beberapa tahun laluFebriani merupakan bungsu dari enam bersaudaraFebri bekerja sebagai Sales Manager di Bank Danamon pusat.
Jumlah saudara Febri dan Helmy tak banyak selisihHelmy memiliki lima saudaraSebenarnya Helmy 10 bersaudara, tetapi lima orang sudah lebih dahulu menghadap ke Sang KhalikHalmy anak pasangan alm H Yahya Matusin dan Hj Komariah.
"Kami dari keluarga sederhana, ayah kami kapten kesebelasan sepakbola tapi di kampungBeliau juga kiayiTapi saya dan Helmy tidak ikut jejak ayah kamiAyah sudah meninggalkan kami ketika Helmy masih kuliah di STAN, saya bekerja di Hotel BorobudurIbu kami adalah ibu rumah tanggaBeliau meninggalkan kami tahun 1993 laluKami 10 bersaudara, tetapi 5 meninggal,” kata Tantowi, sang anggota DPR-RI dari Partai Golkar asal dapil Sumsel.
Tantowi juga membawa isterinya, Dewi yang berasal dari SemarangTampak pula anak-anak HelmyTermasuk putrinya yang bungsu, Rahma Azzura Yahya (8)Helmy memiliki empat anakKakak-kakak Rahma, Rendy Farahody Yahya, Amerigo S Yahya, dan Saskia Rachelly YahyaAda pula keluarganya Faisal Perdana dari Palembang dan Bambang Gunawan dari Surabaya.
"Kedatangan kami kesini ingin meminang Febri untuk dijadikan pendamping hidup adinda kami Helmy YahyaTentu untuk menjadi pelabuhan hati,” kata Tantowi.
Permintaan pria asal Indralaya (Sumsel) itu disambut antuasias oleh keluarga FebriNamun, keluarga besan sempat bercanda"Di sini ada tiga nama FebriKiranya Febri yang mana ananda Helmy maksud?"
Gelak tawa tak terhindarkan saat sang pembawa acara mengucapkan kalimat memilih FebriMuncul pertama Febri rambut panjang, lalu Febri berkerudungKetiga dimunculkan Febri yang memakai stelan kebaya“Ini dia, haha… ternyata dua Febri tadi palsuIni Febri yang asli.”
"Ada satu pertanyaan mas, kenapa pilih saya?,” tanya Febri.
"Karena gak ada yang lainSudikah menerima lamaran ini,” sahut Helmy“Emm… saya terima,” jawab Febri setuju.
Setelah Febri menyatakan setuju, dalam hitungan menit, Febri kembali dipingit dalam kamarNamun, permintaan Helmy meminang belum usaiTradisi Minang, mamak-mamak dan Datuk memberikan masukan dan melakukan musyawarah dadakanNamun, setelah ditanya satu persatu, beberapa kerabat dekat Febri menyatakan setuju dengan aklamasi alias lamaran diterima tanpa syarat.
Setelah lamaran diterima, dilakukan upacara adat dengan dikalungkan kain sarung ke leher HelmyPengalungan dilakukan oleh Datuk MangkusafiSetelah musyawarah para Datuk dan Mamak, Helmy akhirnya diberi gelar Bagindo Sati atau Baginda SaktiHelmy resmi meyandang status uda (kakak/abang)“Setelah gelar adat ini Bagindo Sati diberikan, Helmy harus ikut tunduk dengan adat,” kata keluarga Datuk Mangkusafi.
Acara adat belum berakhirGiliran Febri harus melakukan sujud sungkem kepada ibu dan kakak-kakaknyaSahut-sahutan pantun terus dilakukan selama acara adat berlangsung.
"Rasanya dag dig dug, gugupMemang tampaknya tenang, tertawa-tawa, tetapi sebenernya gugup,” kata pria 46 tahun itu.
Helmy sempat meneteskan air mata dalam acara seserahan ituDitanya kenapa sampai begitu? “Ah, mau tau saja, hahaha…,” ujar Helmy lantas tertawa.
Minggu malam akan dilangsungkan resepsi di Ballroom Hotel Crown, Jl Gatot Subroto JakartaAcara akan memakai adat Minang (Sumatera Barat) dan Palembang (Sumatera Selatan)Undangan diperkirakan 1.500 orang.
Duda dari Herfansy itu sebelumnya sudah melakukan pemotretan di kawasan Kemang, Jakarta SelatanLatar belakang foto Helmy dan Febri dipilih perpaduan etnik Bali dan JawaKostum resepsi akan dipakai yang sedikit glamourKostum sudah dipilih dari rumah mode Amien BrutusSelain Brutus, konsep gaun resepsi Helmy-Febri juga melibatkan designer kondang Anne Avantie(*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Kos, Napi Bayar Kamar hingga Listrik
Redaktur : Tim Redaksi