jpnn.com, PACITAN - Jalan Raya Pacitan-Ponorogo, Jatim, rusak parah diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Grindulu.
Persisnya di Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari, jalan provinsi itu ambles separo setelah tergerus aliran sungai terbesar di Pacitan tersebut. Panjang titik amblesnya mencapai 100 meter.
BACA JUGA: Muncul Siklon Baru yang Belum Dinamai, Waspada!
Kondisi itu mengakibatkan pengguna jalan yang melintas dari arah Ponorogo maupun Pacitan tersendat. Karena jalurnya hanya bisa dilalui satu kendaraan.
Polres Pacitan telah melakukan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan sistem buka tutup.
BACA JUGA: Tega Sebarkan Hoaks saat Terjadi Bencana
UPT Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim wilayah Pacitan telah memasang tong kosong sebagai tanda pembatas.
Untuk penanganan darurat, mereka berencana membuat gorong-gorong dan diuruk untuk memperlebar badan jalan.
BACA JUGA: Banjir Bandang di Pacitan Rendam Ribuan Rumah Warga
‘’Agar tidak semakin mengikis badan jalan rencana mau dipasang bronjong untuk penanganan darurat,’’ kata Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim wilayah Pacitan, Marijatoel Kittijah kemarin (30/11).
Selain ancaman tergerus aliran Sungai Grindulu, Jalan Raya Pacitan-Ponorogo juga berpotensi terimbas bencana tanah longsor. S
ampai dengan kemarin, UPT Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim wilayah Pacitan mencatat setidaknya ada sekitar 43 titik longsor di jalur penghubung antara Ponorogo dengan Pacitan tersebut. Titik longsor paling parah terdapat di Kecamatan Tegalombo.
Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan UPT Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim wilayah Pacitan Budi Hari Santoso mengatakan, sementara waktu proses penanganan darurat tanah longsor di Jalan Raya Pacitan-Ponorogo dilakukan seadanya.
Dengan mengerahkan dua unit alat berat untuk membersihkan material longsor. ‘’Setidaknya atau minimal bisa dilewati oleh kendaraan. Meskipun prosesnya menggunakan sistem buka tutup,’’ terangnya.
Kerusakan jalan juga terjadi di jalur alternatif yang menghubungkan antara Pacitan-Solo. Persisnya di Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan. Jalan kabupaten itu ambles sekitar 60 sentimeter. ‘’Sehingga tidak bisa dilalui kendaraan dari dua arah,’’ tukasnya.
Belasan Rumah Porak Poranda
Di RT 5 RW 11 Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, banjir yang memporak-porandakan belasan rumah warga.
Sebanyak 14 unit rumah penduduk di RT setempat rusak parah. Di antaranya, rumah milik Wasiman, Slamet, Lilik, Sogini, Bandi, Khoiri, Semi, Bintoro dan Katirin.
Selain itu, banjir juga merusak bangunan homestay Savasana, Bintoro, serta Minang Permai II.
Katirah mengungkapkan, banjir yang terjadi pada Selasa (28/11) malam lalu telah merusakkan tempat tinggalnya. Kondisi itu mengharuskan dirinya angkat kaki meninggalkan rumah yang sudah dihuni sejak puluhan tahun.
Kemarin (30/11), dia sudah mulai mengemasi barang-barang berharganya. Hanya, Katirah mengaku sampai sekarang masih bingung harus tinggal di mana.
‘’Saya sudah tidak punya rumah lagi. Untuk sementara saya coba menumpang di rumah tetangga,’’ katanya.
Katirah tidak menyangka bila rumah di RT 5 RW 11 Lingkungan Teleng itu bakal disapu banjir besar.
Sebab, di kawasan tempat tinggalnya tidak terdapat sungai maupun parit. Menurut dia, banjir lebih disebabkan karena dampak luapan air yang menggenangi sepanjang Jalan WR Supratman sehari sebelumnya.
‘’Jadi, semacam ada gerusan baru yang menuju ke perkampungan warga,’’ terangnya.
Saat banjir terjadi, Katirah sekeluarga mengungsi ke Jaten. Ada pula beberapa warga lainnya mengungsi ke Hotel Grand Bromo, GOR Pacitan, SMKN 1 Pacitan.
Total ada sekitar 20 kepala keluarga (KK) di RT 5 RW 11 Lingkungan Teleng yang terdampak bencana banjir tersebut. ‘’Saya tidak tahu harus berbuat bagaimana lagi,’’ ungkap perempuan berusia 58 tahun itu.
Di tempat lain, banjir juga merusak beberapa rumah penduduk di Dusun Bengkal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan. Di antaranya rumah Giyah dan Hedi.
Rumah mereka nyaris rata dengan tanah setelah diterjang luapan aliran Sungai Grindulu pada Selasa (28/11) lalu. (her/fin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Ton Beras Untuk Korban Banjir Lombok Timur
Redaktur & Reporter : Soetomo