jpnn.com - PAMEKASAN - Tega nian Rudi Hermawan, 28, pemuda asal Kelurahan Petemon, Kecamatan/Kota Pamekasan, menghabisi nyawa Sittinah, 80. Perempuan yang dibunuh Rudi itu adalah nenek sampingnya, yakni bibi dari ibunya.
Sittinah dibunuh secara sadis. Rudi menggorok leher nenek itu hingga tewas di teras rumah dengan pisau yang biasa dipakai untuk menyembelih ayam.
BACA JUGA: Calon Pengantin Tewas Ditikam saat Minta Restu Ortu
Pembunuhan sadis tersebut terjadi kemarin (7/4) sekitar pukul 14.00. Kejadian itu menggegerkan warga di sekitar lokasi kejadian. Mereka berduyun-duyun mendatangi lokasi pembunuhan itu untuk melihat kondisi korban yang sudah meninggal. Lantaran banyaknya warga di lokasi, aparat kepolisian bekerja ekstra saat mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Di lokasi tersebut Jawa Pos Radar Madura menemui Tumpiyah, ibu kandung Rudi, 56 yang juga ponakan korban. Menurutnya, sebelum kejadian itu anaknya bertingkah aneh. Sekitar pukul 10.00 Rudi bersimpuh di kakinya dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Melihat tingkah anaknya itu, perempuan paro baya tersebut terheran-heran. Namun, Rudi tidak berterus terang saat ditanya maksud permintaan maaf itu.
BACA JUGA: Bapak Dirikan TPS, Anak Dicabul Tukang Sol Sepatu
Sekitar pukul 13.30 Rudi kedatangan tamu bernama Saleh. Dia adalah teman sekantor Rudi saat bekerja sebagai karyawan Indofood PT Indomarco, stok point (SP) Tambelangan. Saleh datang untuk menyerahkan surat pengunduran Rudi dari kantor itu. Setelah menerima surat itu, Rudi masuk ke kamar ibunya dan membuka lemari lalu mengambil pisau. Rudi keluar menuju rumah Sittinah yang berjarak sekitar 5 meter. Saat itu ibunya kaget dan menegur Rudi yang membawa pisau.
“Saya bertanya kepada Rudi, untuk apa dia membawa pisau. Apakah untuk menyembelih ayam? Namun, dia tidak menjawab. Dia terus berjalan menuju rumah bibi (Sittinah, Red). Ternyata, dia menggorok leher bibi. Ketika saya lihat, bibi sudah telentang bersimbah darah di lantai teras rumahnya,” ucapnya.
BACA JUGA: Anak Caleg Buang Bayi, Tubuh tak Lengkap
Melihat bibinya tewas, Tumpiyah berteriak hingga terdengar warga sekitar. Saleh yang melihat Rudi berlari berusaha mengejar bersama warga. Rudi yang mencoba melarikan diri akhirnya dapat ditangkap warga.
Tumpiyah menyatakan pernah membawa Rudi berobat ke kiai dan orang pintar saat perilakunya mulai aneh. Menurut kiai itu, Rudi mengalami gangguan jiwa. Dia mengalami kondisi itu setelah diputus pacarnya yang diketahui warga Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.
“Beberapa waktu lalu, anak saya menyatakan, jin pohon jambu di depan rumah ini banyak dan harus dipotong. Bibi saya juga dikatakan orang jahat. Mungkin pengaruh itu yang membuat dia menggorok leher neneknya,” jelas Tumpiyah.
Kondisi Rudi dibenarkan Rasyid, pamannya. “Dia pendiam sehingga kami sulit untuk mengetahui apa yang dialaminya,” ucapnya. (han/mad/JPNN/c23/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Istri Siri Polisi, Lapor Polisi
Redaktur : Tim Redaksi