Ilir Timur I, Palembang Pos.-Sungguh malang nasib Hermunis (31), warga asli Sanga Desa, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten MubaJanda yang sedang hamil tujuh bulan ini, tewas mengenaskan dengan kondisi luka lebam di kening, tangan kiri dan luka memar di tangan kanan serta dadanya
BACA JUGA: ABG Diperkosa dan Dipaksa Mesum
Wanita muda ini meregang nyawa, Sabtu (10/12), sekitar pukul 00.10 WIB, di RSUD BARI.Belum diketahui pasti penyebab kematian korban, namun kuat dugaan ia meninggal setelah dianiaya hingga menyebabkan kematiannya oleh selingkungannya, Amran (36)
BACA JUGA: Tahanan Narkoba Mati Gantung Diri
Kini, Amran, warga Jalan KH Azhari, Lorong Famili Setia, RT 05/31, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I diamankan di Mapolresta Palembang.Informasi yang dihimpun Palembang Pos (Group JPNN), Jum’at (09/12), sekitar pukul 08.00 WIB, korban yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan toko ini, diduga sempat kritis di bedeng atau kontrakannya yang ada di Jalan Letnan Murod, Kelurahan 20 Ilir DI, Kecamatan Ilir Timur (IT) I
Kepada petugas, Amran mengaku sempat membawa Hermunis ke RS Mohammad Hoesin (RSMH)
BACA JUGA: Gelar Pesta Seks, Remaja Tunggu Dinikahkan
Namun setelah dibawa masuk dan mendapat informasi perlu biaya besar, akhirnya dibatalkan dan dibawa ke RSUD BARISetelah sempat dirawat beberapa jam, korban akhirnya meninggalSetelah melakukan olah TKP dan minta keterangan saksi-saksi, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap Amran, yang diduga sebagai tersangka utama kasus penganiayaan atau pembunuhan korban.Amran dapat dibekuk di rumahnya, kemarin, sekitar pukul 14.30 WIBDitemui di Mapolresta Palembang, Amran, mengatakan kalau korban memang sedang sakit”Jum’at (09/12) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, aku antarkan pacar aku, yang belum aku nikahi ini ke RSMH PalembangTapi, karena katanya caesar dan biayanya besar, aku panik dan batal berobat di sano (RSMH),” kata Amran.
”Selanjutnya dia kubawa ke RS BariKemudian aku tinggalkan pacar aku ini dengan jaminan kepada pihak rumah sakit berupa Hp dan uang Rp 150 ribu milik korbanSetelah itu, korban aku tinggalkan,” terang bapak dua anak ini.
Dikatakan pria yang berprofesi sebagai tukang ojek ini, bahwa dirinya bingung menunggu lama di rumah sakit, hingga nekat meninggalkan korban”Aku tinggalkan dia karena aku jenuh menunggu lama,” kata Amran.
Disingging soal luka lebam dan dugaan penganiayaan, Amran membantah. ”Untuk apa saya bunuh dia pak, kalau nyatanya aku bawak ke rumah sakitSaya tidak memukuli dia, bahkan saat meninggalpun, demi tuhan saya tidak tahuHubungan saya dan korban berlangsung tiga tahunPerselingkuhan kami tanpa diketahui istri saya,” ungkap Amran.
Sementara adik korban, Windu (16), pelajar SMA, mengatakan tahu korban di rumah sakit, setelah diberitahu oleh Amran‘’Amran bilang, ayuk aku (Hermunis, Red) dibawak ke RSUD BARI, kareno sakitPas aku kesano, ayuk kondisinyo kritis, jadi aku kabari keluargo di kampung,” kata Windu.
Kemudian sekitar pukul 21.00 WIB, kedua orangtua Hermunis datang dan mereka sempat ketemu sekitar tiga jamSebab Hermunis menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 24.00 WIBHanya meninggalnya wanita muda ini sempat menimbulkan Tanya keluarganyaSebab di tubuhnya ditemukan luka di beberapa bagian tubuhnya.
”Ayu luko lebam di kening, tangan dan dadanyoPagi itu, aku idak tahu keributan antaro ayuk dengan pacarnyo (Amran, Red), kareno aku sekolah,” terang Windu.
Dugaan adanya penganiayaan semakin kuat karena sebelumnya Hermunis minta dinikahiNamun Amran yang sudah beristri dan punya dua orang anak ini tidak mau meluluskan permintaan korban.
”Aku raso anakku minta nikah samo pacarnyoTapi Amran yang mau enaknya saja nggan mau bertanggungjawab,” kata Harta (55), ayah Hermunis.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono MSi, melalui Kasatreskrim Kompol Frido Situmorang SIk SH, menjelaskan kalau meninggalnya Hermunis tidak wajarTersirat Fridom menyebut ada unsure penganiayaan dan tersangka utama kasusnya mengarah kepada Amran.
”Tidak ada lagi pelaku lain, selain tertuju pada AmranHasil visum membuktikan, kalau korban meninggal tidak wajarDimana, terdapat luka memar kebiruan di kening, tangan dan badannya, seperti bekas pukulan benda tumpul,” jelasnya.
Ditambahkan Frido, Amran masih diamankan untuk menjalani pemeriksaan intensif”Kesannya Amran ini tidak mau bertanggungjawabPasalnya, saat korban kritis, seakan sengaja ditinggal pergi oleh Amran di rumah sakitSetelah kematian korban, Amran nyaris menghilangkan jejak, dengan meninggalkan jaminan Hp dan uang korban di RSUD BARIMalam itu sempat diburu, namun baru dibekuk siangnya (kemarin, Red) di rumahnya,” jelas Frido(adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tangkap Bandar Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi