Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti

Sabtu, 04 Mei 2024 – 21:39 WIB
Tim gabungan dari TNI AL, Basarnas dan Satpolair melakukan evakuasi terhadap korban yang selamat usai KLM Berlian 01 karam di perairan Desa Tanjung Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (4/5/2024). (ANTARA/HO-Posal Selatpanjang)

jpnn.com - SELAT PANJANG - Sebanyak satu unit kapal KLM Berlian 01 tenggelam di perairan Desa Tanjung Kedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Kapal yang bermuatan sembilan bahan pokok (sembako) itu tenggelam akibat dihantam gelombang.

BACA JUGA: Tim SAR Menemukan Lagi 1 Jasad Korban Kapal Tenggelam di Selayar

Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Selatpanjang Kapten Laut (E) Saidul Aripin mengatakan pihaknya mendapatkan laporan soal peristiwa itu dari pemilik kapal asal Selatpanjang bernama Along. 

Kapal ini mengangkut barang sembako dari Malaysia untuk dibawa ke Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (4/5) pagi. 

BACA JUGA: Kemenhub Memfasilitasi Kepulangan Jenazah ABK Kapal MV Hompu 1

"Dari laporan itu, kami langsung berkoordinasi dengan pihak Badan Pencarian dan Pertolongan dan polisi air untuk melakukan penyelamatan. Seusai rapat dan mengisi bahan bakar speed, tim gabungan langsung bergegas ke lokasi tenggelamnya kapal," katanya, Sabtu (4/5).

Diinformasikan, kapal di tengah perjalanan sekitar pukul 08:00 WIB diadang cuaca buruk akibat hujan deras disertai angin kencang.

BACA JUGA: Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Saat itu, kapal kehilangan kendali sehingga mesinnya mati kemasukan air dan dihantam gelombang hingga pada akhirnya karam

Saat kejadian, sembilan awak kapal yang terdiri atas nakhoda, KKM dan ABK selamat. Korban bernama Amrin, Aggiat Marihot Hutabarat, Susandi, Sabri, Ridho Romanda, Bismar, M Zuriyan Romadany, Afis Efendi dan Indra Adi Putra.

Tim gabungan tiba di lokasi sekitar lebih kurang satu jam sejak bergerak sekitar pukul 10:00 WIB.

Sesampai tim di sana, korban cepat diselamatkan oleh pemilik kapal dengan menggunakan speed karena sudah lama terombang-ambing di permukaan laut.

Di tengah laut, tim pun langsung membantu mengevakuasi para korban dan kemudian membawanya ke Pos TNI AL Selatpanjang.

"Sampai di lokasi, kapalnya sudah tenggelam habis, tetapi alhamdulillah korbannya selamat semua, meski sempat terombang-ambing di laut selama beberapa jam sebelum tim gabungan tiba di lokasi. Korban langsung kami evakuasi dan bawa ke Pos TNI AL," ujar Kapten Laut (P) Saidul Aripin.

Along saat dikonfirmasi mengakui kapal miliknya bermuatan 148 ton itu diketahui tenggelam setelah mendapat kabar dari nakhoda yang menghubunginya melalui sambungan gawai.

"Saya dapat informasi tenggelamnya pukul 08:00 pagi. Informasinya itu langsung dari kapten (nakhoda) yang menelepon saya," ucap Along.

Dia menceritakan bahwa nakhoda sempat ingin melakukan usaha untuk menepi ke daratan di tengah cuaca yang sedang buruk.

Namun, kondisi tidak memungkinkan lantaran dihantam ombak yang besar dan membuat kapal banyak kemasukan air laut.

"Kapal mau ke tepi hanya tidak sempat, sebab kapal sudah masuk air. Pada saat kapal mau tenggelam, mereka (korban) ini langsung loncat ke air dan berenang sekitar lebih kurang dua jam. Mereka selamat setelah cepat speed sewa (dari kita) dan tim gabungan tiba di lokasi untuk melakukan penyelamatan," ungkap Along. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler