jpnn.com, CHARLOTTESVILLE - Kerusuhan yang pecah dalam aksi nasionalis kulit putih di Charlottesville, negara bagian Virginia, AS, membuat publik geram. Sebagian mengekspresikan kemarahan tersebut dengan membuat gerakan ”balas dendam”.
Mereka menyebarkan foto anggota nasionalis kulit putih yang ikut aksi pada Sabtu (12/8) lalu, lengkap dengan keterangan pekerjaan dan sekolahnya.
BACA JUGA: Sentimen Rasial Meningkat, WNI di Amerika Serikat Diminta Waspada
Efeknya, satu orang dipecat karena kantornya tidak mau dikaitkan dengan gerakan intoleran tersebut.
Cole White merupakan orang yang langsung merasakan imbasnya. Top Dog, restoran tempatnya bekerja di Berkeley, California, mengklaim apa yang dilakukan White bukan representasi mereka.
BACA JUGA: AS Remehkan Ancaman Korut
Sementara itu, Peter Cvjetanovic yang terekam kamera sedang berteriak sambil membawa obor langsung dirundung. Pria 20 tahun itu membela diri.
”Saya bukan pemarah yang rasis. Saya hanya menyuarakan pendapat,” katanya, Senin (14/8).
BACA JUGA: Trump Galak di Twitter, Tapi Takut Bertemu Media
James Alex Fields yang menabrakkan mobilnya kepada kelompok antirasis menjalani proses dengar pendapat kemarin. Dia tetap diamankan di penjara dan seluruh proses dilakukan lewat video conference.
Sangat mungkin, Fields tidak dihadirkan ke pengadilan karena menghindari amuk massa. Pria 20 tahun asal Maumee, Ohio, tersebut didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua. Yakni, pembunuhan disengaja, tapi tak direncanakan.
Sementara itu, Minggu (13/8) massa turun ke jalan di berbagai wilayah AS. Di antaranya, Kota Seattle, New York, Atlanta, Miami, dan di depan Gedung Putih, Washington DC.
Mereka mengecam aksi nasionalis kulit putih di Charlottesville, Virginia. Mayoritas aksi berjalan damai, terkecuali di Seattle. Massa sempat bentrok dengan pendukung Presiden AS Donald Trump yang juga turun ke jalan. Polisi berusaha membubarkan dengan menembakkan semprotan merica. Akhirnya, tiga orang ditahan.
Ketidaktegasan Trump dalam menyikapi aksi supremasi kulit putih di Charlottesville berbuah pahit. Chief Executives Merck & Co Inc Kenneth Frazier mengundurkan diri dari Dewan Manufaktur Amerika bentukan Trump.
Menurut dia, itu adalah bentuk sikapnya untuk menentang intoleransi dan ekstremisme. ”Para pemimpin Amerika harus menghormati pandangan fundamental kami dengan secara tegas menolak aksi kebencian, fanatisme, dan kelompok supremasi,” cuit Frazier di akun Twitter-nya. (Reuters/CNN/sha/c16/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 Negara Masuk Nominasi Tim Kuat WSDC 2017, Korea Tantang AS, Indonesia?
Redaktur & Reporter : Adil