Diintai 8 Bulan, Koko Ditangkap Densus 88

Rabu, 25 Oktober 2017 – 00:56 WIB
Rumah orang tua Koko di Dusun Bangun Asri, Desa/Kecamatan Balong dipasang garis polisi saat dilakukan penggeledahan oleh Densus 88 kemarin (24/10). Fotografer: Asta Yanuar/Radar Ponorogo/JPNN.com

jpnn.com, PONOROGO - Densus 88 Mabes Polri menangkap Hendrasti Mijanarko, 32, pria asal Ponorogo, Jatim, kemarin (24/10).

Warga Jalan Rahayu RT 01/01 Dusun Bangun Asri, Desa/Kecamatan Balong itu diamankan tim Densus 88 saat berada di Indomaret Jalan Raya Ponorogo-Pacitan sekitar pukul 11.20.

BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris saat Antar Anak ke Sekolah

‘’Penangkapan ini dilakukan bersamaan dengan operasi penindakan serentak di beberapa daerah,’’ kata Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi.

Suryo menjelaskan, penangkapan itu bermula saat tim Desus 88 yang berjumlah 20 orang membuntuti aktivitas Koko - sapaan Hendrasti Mijanarko.

BACA JUGA: Densus Bekuk Teroris yang Ingin Bunuh Gubernur Yasin Limpo

Sekitar pukul 11.15 Koko keluar rumah mengendarai sepeda motor Yamaha AE 4580 VD. Tiba di Indomaret Balong, tim Densus 88 langsung melakukan penangkapan.

Bapak tiga anak itu kemudian dibawa ke markas Brimob Detasemen C Madiun. ‘’Sebelum melakukan penangkapan, Densus 88 sudah melakukan pengintaian kurang lebih delapan bulan,’’ terangnya.

BACA JUGA: Densus 88 Gencar Bekuk Terduga Teroris, Ini Penjelasan Wakapolri

Selain itu, Densus 88 juga menggeledah rumah orang tua Koko sekitar pukul 13.30. Dari rumah itu diamankan sejumlah barang milik Koko.

Di antaranya komputer dan beberapa buku. Terkait langkah selanjutnya, Suryo mengaku pihaknya akan membantu apa yang dibutuhkan Densus 88 untuk melakukan pengembangan penyelidikan.

Sempat disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, polisi melakukan operasi serentak di beberapa daerah.

Dan berhasil menangkap sembilan orang. Salah satunya Hendrasti Wijanarko alias Koko alias Jarwoko alias Lir Ilir.

Koko diduga sebagai pemilik akun telegram Lir Ilir dan sering berkunjung ke Lapas Madiun. Koko juga diduga ikut membantu pernikahan salah seorang pelaku rencana bom bunuh diri di Istana Negara.

Penangkapan dan penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 sempat membuat kaget keluarga Koko.

Supriyadi, ayah Hendrasti Wijanarko mengaku kaget saat melihat banyak polisi bersenjata lengkap memenuhi pelataran rumahnya.

Dia sebelumnya juga tidak pernah menduga anak sulungnya terlibat dalam jaringan terorisme. ‘’Kalau urusan dengan orang lain setahu saya ya hanya soal tower,’’ ungkapnya sembari menyebut selama ini Hendrasti Wijanarko bekerja sebagai teknisi salah satu perusahaan provider.

Soal pendidikan, Supriyadi menyatakan sejak dulu anaknya tidak pernah belajar di pondok pesantren. Aktivitas sehari-hari juga biasa, tidak ada kegiatan yang aneh kecuali urusan pekerjaannya.

Pun dia mengaku anaknya jarang keluar selain urusan pekerjaan pendirian tower. Terkait penangkapan oleh Densus 88, Supriadi mengaku khawatir ada salah prosedur atau sasaran.

‘’Saya khawatir kalau ada kesalahan prosedur nanti yang dirugikan adalah keluarga. Karena yang saya tahu anak saya tidak terlibat, saya yakin itu,’’ jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, jika penangkapan itu dilandasi hal lain, bukan murni karena kesalahan anaknya.

‘’Jangan sampai ada kepentingan lain, saya nggak senang itu, hukum harus berjalan sesuai dengan aturannya,’’ ungkapnya. (tif/irw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendiam dan Ubah Penampilan, Terduga Teroris Berbaju Gamis dan Celana Cingkrang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler