Dijanjikan Kerja di Hotel, Malah Jadi Terapis Pijat

Minggu, 13 April 2014 – 14:38 WIB

jpnn.com - PALEMBANG - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Bandung, Jumat sore (11/4), menyambangi Massage Darma Agung di kawasan Hotel Darma Agung (DA), Jl Kol H Barlian, Km 7 Palembang. Kedatangan mereka setelah ada laporan dugaan tindak pidana perlindungan anak dan perdagangan orang.

Dua remaja diamankan tim gabungan Polrestabes Bandung dan aparat Satreskrim Polresta Palembang. Kedua korban yakni Ps (14) dan LD (18). Modusnya, korban ditawari  oleh orang tak dikenal untuk bekerja di hotel.

BACA JUGA: Kekurangan Soal UN Terjadi di Sebatik-Malinau

Ternyata kedua korban malah diajak ke Palembang dan dipekerjakan sebagai terapis pijat DA. Manager Massage DA Dodi dan asistennya Denita diamankan.

Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres (JPNN Grup) menyebutkan, pengungkapan kasus ini bermula pihak Polrestabes Bandung mendapat laporan dari Kus Endang (37), orang tua Ps.

BACA JUGA: Masuk 31.550 Suara, Golkar Masih Berjaya

Dijelaskan warga Jl Cikura Barat, Gg Bojong Tengah, Kecamatan Cib. Kaler, Bandung itu bahwa anaknya telah dilarikan sejak Jumat, 21 Maret 2014 lalu, sekitar pukul 20.00 WIB.

Lalu, ibu korban mendapat kabar kalau anaknya telah dipekerjakan menjadi terapis pijat spa plus di Palembang. Mendapat laporan tersebut, pihak Polrestabes Bandung melakukan penyelidikan dan bekerja sama dengan pihak Polresta Palembang. Saat dilakukan penyelidikan, ternyata anaknya tersebut bekerja di Massage DA.   

BACA JUGA: Rumah Caleg PBB Ludes

Dodi, manager Massage DA saat dikonfirmasi, mengatakan, kalau Ps sudah seminggu bekerja di Massage DA. Sebelumnya sudah disuruh pulang. Namun Ps sendiri yang tak mau dengan alasan tidak punya uang.

“Katanya nanti mau dijemput ibunya, ternyata malah polisi yang datang. Ini malah modus dari dia (Ps, red),” ujar Dodi sebelum dibawa oleh pihak kepolisian ke Polresta Palembang.

Sementara asisten Manager Massage DA Denita yang ditemui di ruang unit PPA Polresta Palembang mengaku tidak pernah berkomunikasi dan mengajak korban bekerja di Massge DA Palembang.

“Tapi mereka memaksa ikut ketika saya membawa anak saya pindah ke Palembang pada 22 Maret karena keduanya masih teman anak saya. Sebenarnya sudah saya suruh pulang tapi mereka tidak mau,” katanya. (cj1/gti/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadus Diduga Hilangkan Surat Caleg Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler