jpnn.com - NUNUKAN – AG menjalani masa remaja yang sangat tidak menyenangkan.
Remaja 15 tahun itu dijadikan pekerja seks komersial (PSK).
BACA JUGA: Blanko e-KTP Langka, Warga Kena Imbasnya
Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Suparno mengatakan, AG berasal dari Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Dia menjelaskan, korban tergiur karena diiming-imingi gaji yang tinggi bekerja di kafe ternama di Nunukan oleh seorang wanita yang akrab disapa Mami (35).
BACA JUGA: Natal, Kelab Malam dan Panti Pijat Wajib Tutup
“Mami ini mengutus kerabatnya merekrut wanita-wanita muda untuk dipekerjakan di Sebuku,” ungkap Suparno kepada Kaltara Pos, Selasa (20/12).
Dia menambahkan, AG sempat heran setelah tiba di Kecamatan Sebuku.
BACA JUGA: Kapolres Sebut Spanduk Ajakan Berbelanja di Toko Pribumi Berbau Provokasi
Sebab, tidak ada kafe yang besar di lokasi tersebut.
Sementara itu, korban diminta untuk ‘melayani’ tamu kafe yang merupakan pria hidung belang.
“Dia tidak diberi tahu nama tempatnya kerja. Tempat dia kerja ada bilik-bilik kamar bagi para ladies untuk tamu pria yang datang,” tukasnya.
Dia menyebutkan, penghasilan yang diterima AG justru dikantongi tersangka dengan dalih untuk melunasi utang.
Sejak awal bekerja hingga saat ini, korban mengaku baru tiga kali melayani pelanggannya dengan tarif Rp 500 ribu untuk short time.
Sedangkan tarif untuk long time sebesar Rp 1 juta.
“Korban akhirnya mau tak mau menyetujui untuk tetap bekerja di kafe itu,” tuturnya.
Selama ini, korban sudah bekerja menjadi PSK hampir sebulan.
Merasa tidak terima dengan tindakan tersangka, korban pun menceritakan hal tersebut kepada temannya yang tinggal tak jauh dari lokasi tempatnya bekerja.
Nah, sang kerabat itu berinisiatif melaporkan ke Polsek Sebuku.
“Kami sudah lakukan penangkapan kepada tersangka. Dan saat ini sudah berada dalam tahanan,” terangnya. (kp5/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Rumah di Bima dan Sumbawa Terendam
Redaktur : Tim Redaksi