Dikabarkan Merugi, Ini Saran untuk Garuda Indonesia

Rabu, 07 September 2016 – 23:30 WIB
Garuda Indonesia. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA—Maskapai penerbangan Garuda Indonesia sedang melemah saat ini. Hal ini terbukti dari pendapatannya yang menurun pada semester I-2016. Pendapatan Garuda Indonesia pada semester I 2016 turun 4,14% menjadi USD 1,76 miliar. Sementara bottom line tercatat rugi USD 63,19 juta. Padahal pada semester I-2015 untung USD 29,29 juta.

Menurut Pengamat BUMN Arif Puyono ada yang perlu diperbaiki dalam tubuh Garuda Indonesia jika ingin kembali mendapatkan kejayaannya. Terutama dalam manajemen pengoperasian perusahaan.

BACA JUGA: Rini Soemarno Kok Tak Minta Pendapat DPR Soal Holdingisasi BUMN?

Arif mengatakan, Garuda Indonesia sudah saatnya mengambil langkah restrukturisasi. Menurutnya, dengan kondisi ekonomi seperti saat ini tentu ini sebuah tantangan besar. Apalagi persaingan di dunia penerbangan sangat ketat.

"Bisnis penerbangan ini punya hubungan yang kuat dengan ekonomi dunia. Dalam 3 tahun ini kan terjadi pelembatan ekonomi dunia dan domsitek," kata Arif di Jakarta, Rabu (7/9).

BACA JUGA: BRTI Diminta Publikasikan Draf Revisi PP

Untuk menghindari terjadinya kebangkrutan, dia mengatakan, Garuda harus merombak manajemennya. Dan paling penting adalah direksi yang tidak optimal harus diganti.

"Strategi awal mungkin merubah menjadi low cost carrier. Untuk menarik pasar yang memang sekarang cendrung ke pesawat low cost carrier," ujarnya.

BACA JUGA: Diler Terbaru Suzuki Indomobil Sales Lebih Fresh

Tidak hanya itu, sewa pesawat juga kata Arif harus ditekan lagi. Ini bisa dilakukan dengan pembicaraan ulang. "Semua harus diubah, agar Garuda bisa tetap berdiri dan menjadi pesawat kebanggaan Indonesia," pungkas Arif. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagi Hasil Kontraktor Migas Jadi 40 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler