BACA JUGA: Mendagri-Kepala BPN Sepakat Pangkas Calo Tanah
Mereka mengenang dan berdoa untuk mantan presiden yang akrab dipanggil Gus Dur itu.Warga dan eksponen KBN yang hadir dalam acara bertema Harmoni Dalam Kebhinekaan itu antara lain datang dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Jatim, Buddhist Education Center, Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), serta Jaringan Intelektual Tao Liberal Indonesia (JITLI)
Menurut Inayah, sejak Gus Dur wafat, dia dan keluarga tak henti-hentinya diundang menghadiri berbagai acara mengenang sang ayah
BACA JUGA: Moratorium Pemekaran Hingga Juni 2010
Sepekan lalu, Inayah menghadiri acara pemberian penghargaan untuk Gus Dur di PapuaGus Dur, tambahnya, berani memilih untuk tidak menyalahkan orang lain
BACA JUGA: Baru Diselesaikan 99 Konflik Batas
Namun, dia berani bersikap meskipun dengan resiko berbeda dengan yang lainYang terpenting, sikap itu adalah langkah yang diyakininya benarSelalu menghormati dan mengharmonikan perbedaan, lanjut Inayah, adalah salah satu tindakan yang dipilih Gus DurPluralisme dan multikulturalisme Gus Dur itulah yang kini menjadi salah satu perekat kehidupan berbangsa di negeri ini"Kita pun harus memilih," imbuh Inayah.Dia berharap semua rakyat Indonesia memilih untuk tetap menghidupkan semangat Gus DurPresiden keempat itu memang wafat, namun jangan sampai semangat juang beliau turut berlalu"Semangat untuk bersatu dalam kebhinekaan harus selalu ada dalam jiwa generasi penerus," katanya.
Dalam acara itu, sekaligus dideklarasikan ikrar untuk melanjutkan perjuangan Gus DurSelain itu, juga dibacakan dukungan bagi penganugerahan gelar pahlawan dan guru bangsa untuk putra kelahiran Jombang, Jawa Timur itu.
"Tak ada yang meragukan kapasitas Gus DurKami menganggap dia pantas digelari pahlawan, meski dia sebenarnya lebih besar dari gelar itu," ungkap Kusno Sugeng, ketua panitia acara tersebut.
Sebelum acara dimulai, disuguhkan permainan musik gamelan dari grup Kukuh CsDitampilkan pula alunan musik tradisional Tiongkok dari kelompok musik KemuningAcara bertambah semarak dengan atraksi dua barongsai dari Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Boen Bio, SurabayaInayah dan Gus Sholah ikut memasukkan angpao ke mulut barongsai(rio/el)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maret, RUUK Jogja Dibahas Lagi
Redaktur : Tim Redaksi