Dikeroyok TNI AL, Polri Bantah Tiga Perwiranya Mabuk

Selasa, 10 Februari 2015 – 00:37 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kabag Penum Mabes Polri Kombes Rikwanto membantah anggotanya mabuk dan mengacungkan senjata saat dirazia dan dikeroyok oknum POM TNI AL, di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (9/2) dini hari. Bahkan, kata dia, informasi yang menyebut anggota tersebut tengah happy-happy bersama perempuan sama sekali tidak benar.

"Informasi yang mengatakan lagi mabuk, ada wanita, itu tidak benar. Tidak ada narkoba, tidak ada mabuk-mabukan," kata Rikwanto saat berada di Mapolda Metro Jaya.

BACA JUGA: Demokrat Cari Calon yang Tajir

Sebelumnya diberitakan, tiga perwira Polri Kompol Arsya Khadafi, Kompol Budi Hermanto dan Iptu Rovan, diduga dianiaya oleh puluhan anggota POM TNI AL di Bengkel Cafe.

Menurut Rikwanto, kejadian berawal saat sekitar 30 anggota POM TNI AL merazia cafe tersebut. Budi dan Arsya yang berada di salah satu ruangan, juga menjadi sasaran razia.  Budi tercatat sebagai tim Satgas Bareskrim Mabes Polri dan Arsya merupakan tim Satgas Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Diduga Mabuk, Tiga Perwira Polri Dikeroyok Puluhan TNI AL

Menurut Rikwanto, anggota Polri tersebut berkumpul untuk membahas hasil penyelidikan kasus. Saat dirazia, Budi dan Arsya sudah menunjukkan surat perintah tugas dan mengaku tengah menjalankan tugas.

Namun, karena dianggap melawan akhirnya petugas yang merazia mengeroyok Arsya. Dia pun mengalami luka serius, bahkan tulang rusuknya patah.

BACA JUGA: Ke Malaysia, Jokowi Kok tak Protes Iklan Pelecehan TKI

"Dilanjutkan dengan pemborgolan oleh para prajurit POM AL terhadap dua Pamen Polri itu," kata Rikwanto. Rikwanto mengatakan, saat itu Kompol Budi tak membawa senpi. Sedangkan senjata Arsya ada di dalam tas.

Menurutnya, tas itulah yang hendak diambil petugas yang merazia sehingga terjadi tarik menarik. "Jadi, tidak betul berita yang menyatakan kedua pamen (Arsya dan Budi) menodongkan senjatanya," ujarnya.

Kedua korban bahkan sempat dibawa menggunakan truk, berkeliling Jakarta merazia sejumlah lokasi lain. Kemudian, mereka dibawa ke Markas POM TNI AL.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto yang menerima informasi itu kemudian mendatangi Markas POM TNI AL. Heru mengklarifikasi dan menanyakan keberadaan dua anggotanya itu.

Rikwanto menuturkan, kalaupun ada anggota Polri yang tertangkap razia seharusnya diserahkan ke Propam. Mereka juga seharusnya dibawa ke Propam saat itu juga.

"TNI tidak ada kewenangan membawa personel Polri ke POM AL, karena kita ada Propam sendiri," kata Rikwanto. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Perjanjian Ekstradisi Disahkan, Buru Buronan di Vietnam dan Papua Nugini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler