Dikira Orang Berkelahi, Ternyata Si Jago Merah Mengamuk

Sabtu, 18 April 2015 – 00:18 WIB

jpnn.com - SAMARINDA - Asap tebal tiba-tiba saja keluar dari sebuah rumah bangsal di Jalan Tanjung Aru, Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang. Penasaran, warga mendekat. Belum sempat mencari titik asap, mereka langsung dibikin geger dengan api yang berkobar, Jumat (17/4) sekitar pukul 14.30 Wita. Pada waktu tersebut, hampir keseluruhan warga sedang istirahat siang.

“Saya lagi istirahat, tiba-tiba dengar teriakan tetangga. Saya kira malah ada orang kelahi,” ujar Hafira, ibu dua anak yang rumahnya turut menjadi korban keganasan si jago merah. Rumahnya berpunggungan dengan bangsalan sumber awal api tersebut.

BACA JUGA: Polisi Bebaskan Pencuri yang Ditangkap Warga

Perempuan yang sudah mendiami daerah tersebut selama tujuh tahun belakangan itu langsung keluar dan baru melihat asap. Tak ada pula suara ledakan. Namun, menurut ibu rumah tangga berusia 37 tahun itu, tiba-tiba api membesar cukup cepat.

“Ya, saya tidak sempat selamatkan barang-barang. Pokoknya (selamatkan) anak-anak saya dulu,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

BACA JUGA: Bikin Jera PSK, Ini Hukuman yang Akan Diterapkan Dinsos Serang

Sayangnya, Hafira tak mengetahui siapa yang mendiami rumah tersebut. Dirinya menuturkan, memang jarang ada yang menghuni bangsalan tersebut. Tak banyak barang-barang perabotan yang bisa diselamatkan. Namun, kepada anaknya, Hafira bertanya, “Tapi kamu sempat ambil surat-surat dalam kamar ‘kan?”

Beberapa unit pemadam kebakaran yang tak jauh dari lokasi kebakaran bertindak tanggap. Tapi, kendala “klasik” selalu mengadang upaya pemadaman di Kota Tepian. Akses masuk menuju titik api dipenuhi warga yang menonton, dan sebagian lagi mengamankan barang-barang pribadi. Akibatnya, beberapa relawan pemadam sempat bersitegang dengan oknum warga yang hanya sebagai penonton.

BACA JUGA: Awas! Konvoi Lewat Daerah Ini Harus Minta Izin Dulu

Berada di kawasan padat, juga sempat membuat beberapa pemadam kesusahan air. Kendaraan unit PMK pun sempat bolak balik untuk mengambil air. Sementara itu, sebagian warga saling bahu-membahu memadamkan api dengan alat seadanya.

Kawasan rumah padat penduduk dan hampir keseluruhan terbuat dari kayu itu pun ludes. Diperkirakan lebih 20 unit rumah tunggal dan bangsalan di Gang Anugrah terbakar. Sebanyak 416 jiwa juga kehilangan tempat tinggal. Api baru bisa dikuasai pukul 15.45 Wita. Beruntung, tak ada korban jiwa. Namun, kerugian yang diderita korban kebakaran tersebut bisa mencapai miliaran rupiah.

Kapolsekta Samarinda Seberang Kompol Hari Widodo belum bisa membeberkan secara pasti penyebab kebakaran.

“Keterangan warga juga masih simpang siur. Makanya kami masih menunggu ketua RT-nya,” ujar Hari.

Lokasi kebakaran itu sudah diberi garis polisi. Ditambahkan Hari, yang ditemui di lokasi, pemberian garis polisi tersebut agar mempermudah kerja kepolisian untuk mencari tahu penyebab pasti kebakaran.

“Kalau dugaan paling besar karena korsleting listrik,” tegas Hari.

Hingga berita ini diturunkan, sudah ada dua posko yang dibangun warga untuk menerima sumbangan.(*/dra/zal/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Butuh Banyak Dokter dan Perawat, Buka Pendaftaran CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler