jpnn.com, NEW DELHI - Polisi di India sedang berusaha menangkap komplotan yang membongkar jembatan besi sepanjang 60 kaki (18 meter) dan kemungkinan menjualnya setelah dipreteli sebagai besi tua, kata para pejabat, Minggu.
Para penggondol jembatan itu, yang menyamar sebagai pejabat departemen irigasi di negara bagian Bihar timur, menggunakan pemotong gas dan mesin pembongkar tanah untuk mendobrak jembatan yang terlantar di desa Amiyawar, sekitar 150 kilometer selatan dari Patna, ibu kota negara bagian itu.
BACA JUGA: Kemenhub Klaim Perbaikan Jembatan Ngalik I Lamongan Rampung Sebelum Lebaran 2022
Menjual rongsokan logam bisa menjadi bisnis yang menguntungkan di India, di mana kasus pencurian bagian-bagian logam properti publik adalah hal yang lazim. Logam tersebut lalu dijual di tempat penampungan liar barang rongsokan untuk mendapatkan uang dengan cepat .
Seorang petugas polisi mengatakan penduduk Amiyawar mengira pejabat pemerintah telah memutuskan untuk membongkar jembatan tua itu, yang dibangun di atas saluran air sekitar tiga dekade lalu, karena sudah tidak digunakan.
BACA JUGA: Jembatan Martadipura Dihantam Tongkang, Begini Kronologinya
Penduduk desa sebelumnya telah mengajukan permohonan ke departemen irigasi untuk membongkar jembatan itu, kata seorang warga.
"Orang-orang datang dengan alat berat, pemotong gas dan bekerja selama dua hari di siang hari untuk membongkar jembatan itu," kata Gandhi Chaudhary, 29, seorang penduduk desa.
BACA JUGA: Ditabrak Tongkang, Pilar Jembatan Mahakam Retak, Kendaraan Berat Dilarang Melintas, Sampai Kapan?
Penduduk setempat bertanya kepada petugas yang bekerja tentang identitas mereka dan diberitahu bahwa mereka telah disewa oleh departemen irigasi untuk membongkar jembatan itu.
Awal minggu ini besi tua itu dimuat ke dalam kendaraan dan tempat itu dikosongkan.
"Kami telah mengidentifikasi beberapa anggota komplotan itu dan beberapa belum terlacak. Mereka menghancurkan properti umum dan mencuri sebuah jembatan," kata Subash Kumar, seorang petugas polisi yang menyelidiki kasus itu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif