Dikira Suara Kucing, Ternyata Tangisan Bayi yang Dibuang

Sabtu, 09 Agustus 2014 – 08:20 WIB

jpnn.com - TASIK – Bayi perempuan berusia sekitar tiga jam ditemukan di teras rumah warga Cirando Desa Sukajadi Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Kamis (7/8) sekitar pukul 23.00.

Nurul Khusnul (18), anak pemilik rumah Endang Yana, adalah orang pertama yang menemukan bayi yang memiliki panjang 43 cm dan berat 2300 gram itu.

BACA JUGA: Honorer Kemenag Masuk Tahap Verifikasi

Awalnya Nurul yang saat itu tengah di kamarnya menyangka suara tangisan bayi itu adalah pintu rumah yang ditutup ibunya. Dia pun mengabaikannya.

Tidak lama kemudian, terdengar suara mirip kucing. Lama-kelamaan suara itu malah semakin kencang. ”Karena penasaran saya lihat. Pas dilihat kok ada bayi,” jelas remaja putri ini di lokasi kejadian kemarin (8/8).

BACA JUGA: Urusan Solar, Khawatir Nelayan Adu Jotos

Dia kemudian menuju kamar ibunya. Nurul memberitahukan temuannya itu kepada ayah dan ibunya.

Dia, ayah dan ibunya lalu keluar rumah untuk melihat bayi tersebut. “Ibu langsung ngambil selimut untuk (bayi itu) diangetin, bapak juga langsung manggil RT untuk memberitahukannya,” paparnya.

BACA JUGA: 240 Rumah Karaoke di Dolly-Jarak Ilegal

Saat ditemukan, kata Nurul, bayi itu tidak memakai pakaian dan alas. “Cuman ada bayi doang tergeletak,” jelasnya.

Bidan Puskesmas Cisayong Dewi Yuliawati mengatakan bayi itu sudah dalam keadaan pucat saat dia datang ke rumah Endang Yana. “Nafasnya juga ada tarikan hidung atau namanya cuping hidung,” jelasnya saat ditemui di Puskesmas Cisayong kemarin.

Dimungkinkan, kata Dewi, bayi tersebut mengalami kedinginan atau hipotermia. Tangisan bayi itu pun tersendat-sendat. Kondisi itu berbeda dengan tangisan setelah bayi tersebut mendapatkan perawatan.

Saat ditemukan, bayi itu tali pusarnya sudah dipotong, namun masih panjang. “Alhamdulillahnya tidak pendarahan. Kemudian sama saya dibetulkan, diikat tali pusarnya,” jelasnya.

Setelah itu, Dewi memberikan vitamin K dan membawa bayi tersebut ke Puskesmas Cisayong untuk mendapatkan penanganan hipotermia dan oksigen.

Analisanya, bayi perempuan itu diperkirakan baru tiga jam setelah dilahirkan. ”Karena kelihatan kulitnya sudah kering dan tali arinya juga sudah stop pendarahannya,” paparnya.

Dia berharap kedepannya ibu bayi itu segera ditemukan. ”Karena bagaimana pun secara psikologis anak ini membutuhkan ibu kandungnya,” ujarnya. Tapi seandanya ibu bayi itu tidak ditemukan, Dewi berharap ada ibu asuh.

”Karena ini kan ini termasuk bayinya kecil. Walaupun masa klehamilannya sudah cukup,” paparnya. Bayi seperti ini kata Dewi, biasanya lebih rentan terkena penyakit.

Kapolres Tasikmalaya Koto AKBP Noffan Widyayoko SIK, MA mengatakan pihaknya mendapatkan informasi penemuan bayi sekitar Jumat (8/8) pukul 00.00. ”Kapolsek (Cisayong) dan juga anggota saat itu juga langsung mengecek ke TKP dan melakukan oleh TKP,” paparnya saat ditemui di Puskesmas Cisayong.

Alhamdulillah, kata Noffan, berkat kecepatan penanganan dari bidan, bayi malang ini bisa diselamatkan. ”Kalau memang terlambat satu jam menurut informasi dari bidan, bayi tersebut tidak bisa diketahui nasibnya lagi,” jelasnya. Sampai tadi malam bayi tersebut masih berada di Puskesmas Cisayong. (ali)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jembatan Comal Ambles Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler