Corporate Secretary ASII, Aminuddin, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), memaparkan bahwa penandatanganan dilakukan pada 29 November 2010 di Singapura
BACA JUGA: Anak Perusahaan Pertamina Pegang PJBG USD 13 juta
Jumlah fasilitas yang disepakati adalah USD 200 juta (Rp 1,8 triliun dengan kurs 1 USD sama dengan Rp 9005) dan Rp 1,5 triliunDana tersebut stand by untuk ASII selama 36 bulan
BACA JUGA: CIMB Niaga Rilis Obligasi
Fokus utama adalah untuk keperluan pendanaan umum perusahaanBACA JUGA: Pioneer Bidik Pengguna iPhone-iPod
Kalau butuh bisa digunakan, kalau tidak, ya tidak usahSejauh ini dana kas kami masih cukup kuat," ucap Manager Corporate Communication ASII, Julian Warman, kemarin.Dana tersebut disediakan oleh 16 bank berbeda, atau total 22 bank karena ada beberapa bank yang sama, namun dari cabang berbeda"Transaksi ini bukan merupakan transaksi material bagi perseroan sebagaimana dimaksud dalam peraturan nomor IX.E.2, lampiran keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep - 413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama," terang Aminuddin.
Mengendus adanya aksi tersebut, pihak asing langsung berburu saham ASII pada perdagangan di pasar modal kemarinJP Morgan memborong 1720 lot sampai dengan penutupan, disusul Credit Suisse Securities 1371 lot, Kim Eng Securities 1119 lot, dan Deutsche Securities 823 lot.
Sementara, penjual terbanyak adalah CLSA Indonesia (1729 lot), UBS Secrities (998 lot), dan Deutsche Securities (942 lot)Harga saham ASII naik 1600 (3,05 persen) di posisi Rp 54.050Adapun frekuensi perdagangan saham ini kemarin sebanyak 1842 kali atau 9237 lot, mencapai Rp 250,827,700Level tertinggi ASII kemarin menyentuh Rp 54.800 dan terendah Rp 53.3500(gen/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi BBM PLN Membengkak
Redaktur : Tim Redaksi