jpnn.com - BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam tertarik dengan pengelolaan sampah yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Ibu Kota Jawa Timur itu mengelola sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) untuk diubah menjadi listrik dengan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan saat menerima kunjungan kerja Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Kantor Wali Kota Batam, Jumat (31/7).
BACA JUGA: Mantap... Empat Kapal Vietnam Tertangkap Tangan Curi Ikan Di Perairan Natuna
Menurut Risma, Pemkot Surabaya mengalokasikan bidang tanah seluas 200-500 meter persegi untuk dibuat TPS dan diolah menjadi listrik menggunakan teknologi senilai hampir Rp200 juta di setiap titiknya.
"Listrik yang dihasilkan mencapai 6000 watt dan bisa untuk menghidupkan lampu untuk taman di sekitar TPS itu," jelas Risma.
BACA JUGA: Bocah SD Pacaran, Banyak Bekas Merah di Lehernya, si Cowok Ditangkap
Risma menargetkan, setiap tahun mampu mengalokasikan 5 titik TPS, sedangkan tahun ini sudah terbangun 2 titik. Namun dirinya juga tidak menampik peran serta masyarakat sangat penting. Pemkot Surabaya mengaku sangat terbantu dengan antusias warga dan kesadaran pentingnya kebersihan bagi lingkungannya.
"Kami bantu pengadaan gerobak sampah. Selebihnya warga swakelola dengan mengangkat sampah itu sendiri ke TPS atau mereka urunan bayar petugas pengangkut," katanya.
BACA JUGA: Jambore Jateng: Proses Evakuasi Berlangsung Empat Jam Lantaran Terhambat Hujan
Sementara itu, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan pihaknya tertarik untuk membuat pengolahan sampah di TPS seperti yang dilakukan di Surabaya.
"Saya akan mengirimkan staf di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam untuk mempelajari sistem tersebut ke Surabaya," katanya.
Ia mengatakan permasalahan sampah menjadi permasalahan serius bagi semua pihak. Menurutnya sampai dengan saat ini secara keseluruhan belum ada kota besar di Indonesia yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Belum lagi kepedulian maupun kesadaran masyarakat akan hal ini yang masih minim," kata Dahlan.
Karena itu, pihaknya getol untuk turut mengolah sampah jadi sesuatu yang bermanfaat, seperti diubah jadi listrik. Di Batam, lanjut Dahlan, ada beberapa perusahaan dari luar negeri yang berminat untuk mengelola sampah.
Sebelumnya pada proses lelang yang dilakukan Pemko Batam untuk pengadaan infrastruktur sampah di TPA Telaga Punggur hanya satu perusahaan yang memenuhi prakualifikasi administrasi sehingga mundur untuk realisasinya.
Pada lelang 2013, Wali Kota menyambung, ada 25 perusahaan yang ikut lelang dan didominasi perusahaan asing, hanya satu yang berasal dari Indonesia, itu pun konsorsium China, Jerman dan Indonesia.
"Karena dalam persyaratan minimal harus ada tiga yang lolos sebelum seleksi akhir. Tapi kita akan coba sekali lagi, karena ada bantuan dari Jepang," jelasnya. (rna/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Innalillahi, Dua Pembina Pramuka Tewas Dalam Pembukaan Jambore Jawa Tengah
Redaktur : Tim Redaksi