Dilewati MRT, Fondasi Patung Pemuda Diperkuat

Jumat, 30 Mei 2014 – 12:10 WIB
CAGAR BUDAYA: PT MRT mulai menguatkan fondasi Patung Pemuda yang bersinggungan dengan jalur MRT. (Jawa Pos)

jpnn.com - SENAYAN – Pengerjaan stasiun bawah tanah mass rapid transit (MRT) di Jalan Jenderal Sudirman dikhawatirkan akan memengaruhi struktur fondasi Patung Pemuda di Bundaran Senayan. Sebab, persis di bawahnya sedalam 16 meter dari permukaan tanah, akan ada jalur kereta MRT. Karena itu, Kamis (29/5) PT MRT mulai menguatkan fondasi patung tersebut.

Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menjelaskan, Patung Pemuda merupakan salah satu objek yang bersinggungan langsung dengan jalur kereta MRT. Dengan begitu, penguatan fondasi diperlukan agar tidak ada perubahan pada struktur fondasi maupun bangunan saat pengeboran jalur.

BACA JUGA: Ahok Jadi Plt Gubernur DKI, Dilarang Memutasi Pejabat

”Kita sedang lakukan penguatan saja supaya fondasinya kuat, sehingga saat pengeboran tidak ada pergeseran di bagian atas,” ujar Dono saat dihubungi. Dia mengatakan, penguatan fondasi itu tidak akan mengubah atau memindahkan tugu dari tempatnya.

Sementara itu, Direktur Konstruksi PT MRT Muhammad Nasyir menambahkan, area Patung Pemuda merupakan zona transisi jalur kereta dari jalur layang ke jalur dalam tanah. Dengan demikian, dipastikan akan ada dampaknya ke kekuatan fondasi patung. Pengerjaan penguatan fondasi itu direncanakan selesai sebelum 19 Juni

BACA JUGA: Simulasi Pengamanan Pilpres, Demonstran Nyaris Bentrok dengan Polwan

”Dari kampus Al-Azhar kan jalurnya sudah mulai menurun. Lalu, pelan-pelan di sekitar patung itu sudah mulai masuk ke dalam tanah. Makanya, perlu kita kokohkan bangunan (fondasi patung) di atasnya,” ujar Nasyir.

Dia mengaku sudah mengantongi izin dari Balai Konservasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI untuk penguatan fondasi patung. Selain itu, pembangunan MRT dipastikan berdampak pada sempitnya jalur. Ini bakal menimbulkan kemacetan, khususnya pada jam sibuk berangkat dan pulang kerja. Karena itu, pihaknya terpaksa menggerus jalur pejalan kaki agar jalur umum tetap cukup bagi kendaraan. ”Pasti ada dampak ke jalan (selama pengerjaan). Kami hanya bisa meminimalisasi dampak itu dengan skema yang ada (penggerusan jalur pejalan kaki),” ujarnya.

BACA JUGA: Marzuki Alie Tolak Rencana Jokowi

Kasi Benda Cagar Budaya Disparbud DKI Iyan Iskandar mengakui telah mendapat penjelasan secara resmi dari PT MRT terkait dengan pengerjaan penguatan fondasi itu bulan lalu. Pihaknya juga telah memberi izin kepada PT MRT. Tetapi, perusahaan BUMD itu tidak boleh memindahkan atau mengubah bentuk asli bangunan. Sebab, benda itu merupakan benda cagar budaya yang telah berusia lebih dari 50 tahun.

”Mereka nggak boleh, misalnya, bongkar dulu bangunannya, lalu buat fondasi baru dan patung itu dipindah. Setelah fondasinya kuat, baru kita dipindah lagi. Itu nggakboleh, merusak bentuk asli namanya,” terang Iyan. (bad/co1/hen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Jangan Asal-asalan Terapkan Jalan Berbayar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler