jpnn.com - JAKARTA - Tim Basarnas kembali menemukan jenazah korban AirAsia QZ-8501, Senin (5/1). Korban ditemukan bersama kursi penumpang dalam kondisi terlilit sabuk pengamanan.
Tiga jenazah yang ditemukan itu antara korban ke 35, 36 dan 37. Jazad korban ditemukan dievakuasi dari laut oleh Kapal Diraja (KD) Kasturi, milik Malaysia.
BACA JUGA: Mondar-mandir Angkut Jenazah, Heli Basarnas Bau Anyir
Dari kapal tersebut, jenazah diangkut ke darat menggunakan helikopter Dauphin milik Basarnas yang dikemudikan personel dari TNI AL.
Sekitar pukul 12.50 jenazah sampai ke Lanud Iskandar Pangkalan Bun dan dibawa ke RSUD Sultan Imanudin.
Dari hasil identifikasi awal diketahui, dua dari tiga jenazah itu berjenis kelamin laki-laki (nomor 35 dan 36). Sedangkan satu jenazah lainnya, yakni nomor 37, berjenis kelamin perempuan.
Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi mengatakan saat ditemukan KD Kasturi awalnya melihat kursi pesawat. Ternyata begitu di balik masih ada tiga jenazah yang masih terlilit sabuk pengaman.
"Jadi ketiganya berada di kursi tiga seat. Kursi itu informasinya letaknya ada di bagian depan pesawat," ujarnya.
BACA JUGA: KPK Siap Telusuri Dugaan Korupsi di Balik Jatuhnya AirAsia
Supriyadi sendiri belum bisa memastikan karena itu masih informasi dari KD Kasturi yang mendapatkan kabar dari pihak AirAsia.
"Kursinya masih belum kami bawa kesini, jenazahnya yang kami prioritaskan dulu," jelas Supriyadi.
Helikopter Amerika Serikat, Sea Hawk kemarin juga mendarat ke Lanud Iskandar dengan membawa kursi penumpang dua seat, dipastikan itu kursi pramugari yang ada di bagian depan pesawat.
Kursi pramugari itu ditemukan oleh kapal Amerika Serikat, USS Sampson. Supriyadi menduga bahan kursi pesawat itu yang membuat jenazah tidak tenggelam.
BACA JUGA: Pekan Depan Pemerintah Serahkan APNB-P ke Parlemen
"Sepertinya busa kursinya masih bagus, sehingga kursi masih bisa mengapung bersama jenazahnya," paparnya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos ini dari anggota DVI, kondisi jenazah yang terikat dalam kursi itu sangat mengenaskan. Jasadnya sudah sulit teridentifikasi, kecuali hanya dari jenis kelamin. (gun/nir/riq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkopolhukam Tak Anggap Serius Peringatan AS
Redaktur : Tim Redaksi