Dimas Kanjeng Kirim Sembilan Peti Uang melalui Kapal

Rabu, 05 Oktober 2016 – 05:43 WIB
Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan (tengah) memperlihatkan emas sepuhan dan beberapa mata uang di kediaman Alm Najemiah Jl Sunu Makassar, Selasa 4 Oktober. Alm Najemiah adalah salah satu murid Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Foto: JUMAIN SULAIMAN/FAJAR/JPNN.com

jpnn.com - MAKASSAR – Penyidik Polda Jatim telah melakukan pemeriksaan kamar almarhumah Najemiah, di Jl Sunu, Kompleks Unhas Blok K10 Tallo, Makassar, Sulsel, kemarin (4/10).

Dibantu Polda Sulsel, penyidik menyisir tempat penyimpanan barang-barang pemberian Dimas Kanjeng Taat Pribadi. 

BACA JUGA: Biaya Pengobatan Orang Gila Jadi Tanggungan Pemerintah

Dari hasil pemeriksaan itu diketahui uang yang disetorkan almarhumah Najemiah sejak 2013 hingga 2015, senilai Rp202 miliar.

Jumlah tersebut berdasarkan pengakuan putra bungsu almarhumah Najemiah, M Nur Najmul Muin saat melapor di Polda Jatim. 

BACA JUGA: Pemilik Lahan Menggugat, Proyek Tol Brebes-Pemalang Terhambat

Uang tersebut disetor dengan dua cara Rp9 miliar disetor melalui bank. Sisanya, Rp193 miliar disetor langsung almarhumah Najemiah kepada Kanjeng secara bertahap.

Sebagai gantinya, almarhumah Najemiah mendapatkan sembilan peti berisi uang dan satu emas batangan. 

BACA JUGA: Ssttt... Ada Modus Baru Memesan PSK di Jogja

Peti dikirim ke Makassar melalui kapal oleh suruhan Kanjeng. Karena curiga, anak almarhumah Najemiah mengembalikan lima peti ke Kanjeng di Probolinggo. 

Sisanya masih berada di kediaman almarhumah Najemiah yang kini diperiksa sebagai barang bukti oleh penyidik.

Saat melakukan pemeriksaan terhadap empat peti tersisa, Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan mendapati, tiga peti berisi uang diduga palsu dan satu peti emas palsu. 

Bahkan terungkap, permukaan peti diisi uang palsu asing dengan beberapa mata uang asing. Di antaranya uang Korea, Vietnam, Iran dan Euro. 

Sementara di bagian bawah didapati kertas HVS yang dipotong berukuran uang dan diikat.

Sementara satu peti emas setelah diperiksa oleh Kapolda dan penyidik ternyata merupakan emas batangan palsu. 

Bahkan batangan yang tergambar palu arit tersebut, diduga terbuat dari kuningan. "Semuanya palsu. Uang asingnya juga palsu. Kertas biasa itu kertas HVS dan emas gambar palu arit juga palsu. Kemungkinan terbuat dari kuningan. Tapi untuk lebih jelasnya kita akan periksa di Labfor," ungkap Anton sesaat sebelum konferensi pers di kediaman almarhumah Najemiah di Jalan Sunu Kompleks Unhas Blok K10 Tallo.

Anton menegaskan, meski pihak Polda Jatim yang melakukan penyelidikan, akan tetapi pihaknya juga turun langsung mengawasi. Hal tersebut berdasarkan surat perintah penggeledahan dari pengadilan. 

Terkait laporan anak almarhumah Najemiah, ada dua TKP yang diperiksa. Satu TKP di Tanjung dan satunya di rumah almarhumah Najemiah di Jalan Sunu.

Karena penanganan di Polda Jatim, rencanannya barang bukti berupa emas dan uang palsu akan dikirim ke Polda Jatim. 

Termasuk keris, permata dan kunci yang konon merupakan kunci sembilan gudanåg tempat penyimpanan uang Kanjeng di Probolinggo. 

Berdasarkan barang bukti tersebut, penyidik secara bergantian akan memeriksa sembilan saksi dari pelapor, yakni M Nur Najmul Muin. Termasuk Najmul juga diperiksa sebagai saksi terkait temuan tersebut.

"Saksi-saksinya akan periksa di sini sekitar sembilan orang. Diperiksa secara bertahap. Sehari dua hari ini kita akan periksa. Nanti kita akan sampaikan hasilnya. Nanti diperiksa di Polda Sulsel (saksi-saksi)," ungkapnya.

Terkait saksi-saksi lain maupun pemeriksaan terhadap suami almarhumah Najemiah yang diduga ikut mencari pengikut untuk Kanjeng, 

Anton menuturkan pihak penyidik masih melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan saksi-saksi, baru akan menuju ke hal lainnya. 

BACA: Ya Ampun, Tongkat Emas Bunda Tidak Ada Lagi

 

Pihaknya mengaku dari data 3.000 pengikut Kanjeng di Sulsel, masih satu orang yang melapor. Laporannya pun ke Polda Jatim. Sementara lainnya sampai sekarang belum ada yang melaporkan.  (ksa-iad/kas/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaya Belagu Lantaran Pakai Dinas Polisi, Eh Ternyata Gadungan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler