Dimas Kanjeng Ternyata Juga Punya Padepokan di Kalimantan

Rabu, 05 Oktober 2016 – 15:44 WIB
Dimas Kanjeng (oranye). Foto: JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – Kiprah Dimas Kanjeng Taat Pribadi ternyata tak hanya di Jawa.

Pria yang membuat heboh karena mengaku bisa menggandakan uang itu juga punya padepokan di Kalimantan.

BACA JUGA: KPK Soroti Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Sumsel

Dari penelusuran Kaltim Post, padepokan asuhan Dimas Kanjeng Taat Pribadi berdiri di Samarinda.

Tepatnya di Jalan Ir Sutami, Gang Pusaka, RT 22, Kelurahan Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang. Namanya,

BACA JUGA: Warga Malaysia Pura-pura Mati, Akhirnya Nikahi Wanita Indonesia

Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Daarul Ukhuwwah. Pedepokan ini merupakan pusat pertemuan santri Dimas Kanjeng di Kaltim.

Saat Kaltim Post menyambangi padepokan itu, hanya terdapat beberapa santri yang tampak berjaga.

BACA JUGA: Ribuan Warga Koba Belum Rekam E-KTP

Mereka berjaga tepat di depan rumah berpagar warna merah jambu.

Di bagian depan terdapat gapura yang menunjukkan identitas bertuliskan YPDK Daarul Ukhuwwah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah warga di sekitar pedepokan itu, aktivitas pengajian YPDK Daarul Ukhuwwah rutin digelar rutin tiap pekan pada malam Rabu.

Santrinya berasal dari pelbagai daerah di Kaltim maupun Kaltara. Seperti Samarinda, Paser, Balikpapan, Bontang, hingga Tarakan.

YPDK Daarul Ukhuwwah di Samarinda sebagai pusat perwakilan di Kaltim ini dipimpin oleh murid Dimas Kanjeng bernama Sultan Agung Ustaz Sumariono.

“Beliau tidak ada di rumah. Sejak beberapa hari lalu pergi ke padepokan di Jawa Timur,” ucap salah satu warga sekitar yang enggan namanya disebutkan sebagaimana dilansir Kaltim Post, Rabu (5/10).

Dia mengatakan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi sendiri pernah bertandang ke YPDK Daarul Ukhuwwah Samarinda pada 8 November 2015 lalu.

Saat itu, selain melakukan penggandaan uang, Dimas Kanjeng juga memimpin acara pengajian dan istigasah akbar.

Acara itu juga diselipi pengangkatan Sumariono sebagai koordinator Kaltim dengan gelar sultan agung.

“Warga di sini (RT 22) memang ada diundang saat itu. Tapi, tidak ada yang mau datang,” ujarnya. (him/jib/rom/k15/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeri, Pelajar Paling Banyak Kena Penyakit Kelamin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler