Diminati Pasar, The Hudson Manhattan District Tahap 2 Dilanjutkan

Minggu, 19 Mei 2024 – 10:47 WIB
The Hidson Manhattan tahap 2. Foto: Paramount Land.

jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024 di Indonesia menunjukkan tren positif 5,11 persen (yoy), termasuk di sektor properti.

Hal itu ditegaskan pengembang Paramount Land yang mencatatkan tingginya penjualan produk komersial "The Hudson @ Manhattan District" tahap 1 di Kota Gading Serpong, yang diluncurkan Januari lalu.

BACA JUGA: Paramount Land Menghadirkan New Matera Residence, Harga Mulai Rp 7,2 Miliar

"Kami mencatat progress penjualan produk Manhattan District yang sangat baik, di mana hingga April 2024 sebanyak 95 persen telah terserap pasar," ungkap Presiden Direktur Paramount Land M Nawawi dalam keterangan pers, Minggu (19/5).

Dia menambahkan minat pasar yang sangat tinggi itu melatarbelakangi Paramount Land meluncurkan The Hudson tahap 2 pada awal Mei 2024.

BACA JUGA: Paramount Land Optimistis Kinerja Pada 2024 Positif Lewat Inovasi dan Pembangunan Kota

Sejak diperkenalkan pada 2021, Manhattan District telah menjadi salah satu fokus utama Paramount Land dalam pengembangan kawasan komersial di Gading Serpong.

Kawasan seluas 22 hektare (ha) yang dijuluki "The Largest Business Epicentrum in Gading Serpong" itu terdiri dari beragam area komersial, meliputi Madison Grande, Hudson Studio Loft, Hampton Avenue, Open Concept Lifestyle Mall @ Hampton Square, hingga The Hudson tahap 1.

BACA JUGA: Rayakan HUT Ke-17, Paramount Enterprise Gelar Kegiatan Sehat dan Sosial

Berdasarkan riset yang dilakukan, kata dia, pihaknya melihat kunci kesuksesan perkembangan produk komersial Paramount Land di Gading Serpong terletak pada 3 hal.

Mencakup, aksesibilitas atau keterjangkauan lokasi; visibilitas atau kemudahan untuk ditemukan/dilihat dari jauh; dan ekspansi atau kemudahan untuk pengembangan bisnis.

"Paramount Land mengutamakan terciptanya long-term sustainable business melalui diferensiasi dan inovasi produk, serta pengelompokan bisnis berdasarkan jenis usahanya sehingga terjadi multiplier effect untuk menarik konsumen dan memperluas eksposur bisnis, seperti yang terjadi di pusat kuliner Pisa Grande, Sorrento, Aniva, dan sekitarnya," papar Nawawi.

Berdasarkan riset yang dilakukan perusahaan, lanjut dia, setidaknya ada lebih dari 100 bisnis baru dibuka setiap bulannya di Gading Serpong.

Pada Maret 2024, ada sekitar 109 bisnis yang melakukan soft/grand opening di area komersial pengembangan Paramount Land di Gading Serpong.

"Kehadiran Central Business District (CBD) yang tersebar di Kota Gading Serpong menjadikan kota ini terkenal sebagai pusat kuliner, bisnis, perkantoran, dan hiburan yang saling terintegrasi, di mana ini tidak hanya mendongkrak roda perekonomian Gading Serpong dan sekitarnya, tapi juga Tangerang Raya," imbuh Nawawi.

Direktur Paramount Land Norman Daulay menambahkan Kota Gading Serpong telah menjadi kota mandiri berskala regional, dan destinasi populer di Tangerang Raya dan Jabodetabek, dengan populasi mencapai lebih dari 120 ribu jiwa.

Kota tersebut terus bertumbuh secara pesat dengan lebih dari 40 kluster terhuni, fasilitas kota yang lengkap, transportasi umum, jalan boulevard yang dilewati lebih dari 15.000 kendaraan/jam, dan tingkat okupansi bisnis yang sangat tinggi.

"Menyikapi pertumbuhan Kota Gading Serpong yang pesat, Paramount Land tidak hanya meluncurkan produk-produk properti terbaik, tetapi juga melakukan beragam perkembangan," ujar Daulay.

Terkait The Hudson Tahap 2, Direktur Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu mengatakan pada umumnya tidak ada perubahan signifikan, dari segi konsep maupun desain untuk menjaga keselarasan desainnya.

The Hudson dikembangkan sebagai area komersial street level berkonsep Shopping Arcade yang mengintegrasikan ruang indoor dan outdoor.

The Hudson menawarkan 2 pilihan tipe yaitu Tipe Arcade dan Tipe Avenue.

Tipe Arcade merupakan bangunan strip commercial yang di bagian belakangnya terdapat akses pejalan kaki semi-terbuka berlebar 6 meter dengan atap pelindung yang memaksimalkan sirkulasi udara, cahaya, dan melindungi pengunjung dari cuaca.

"Tersedia tipe Arcade with Single Balcony dengan Alfresco Terrace menghadap Shopping Arcade dan tipe Arcade with Double Balcony dengan Alfresco Terrace menghadap Shopping Arcade dan jalan raya. Bangunan terdiri dari 3 lantai dengan L4,5 dan panjang 20 meter, 18 meter, dan 15 meter," jelasnya.

Sementara itu, The Hudson Tipe Avenue dilengkapi Alfresco Terrace dan Alfresco Rooftop yang cocok untuk cafe, restoran, dan lainnya.

Tersedia tipe Avenue with Single Facade dengan Alfresco Terrace menghadap sisi depan, dan tipe Avenue with Double Facade dengan Alfresco Terrace menghadap sisi depan dan belakang.

"Bangunan terdiri dari dua lantai, rooftop di lantai tiga dengan L4,5 dan pilihan panjang 18 meter, 15 meter, dan 12 meter. Tersedia juga tipe Single Facade sudut L6,5x12 dalam jumlah terbatas," ungkapnya.

Henry menambahkan The Hudson tahap 2 dipasarkan dalam jumlah terbatas yaitu 51 unit, dengan harga mulai dari Rp 4 miliaran tipe Arcade dan Rp 2,7 miliaran untuk tipe Avenue. (rdo/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Paramount Land Kembangkan Lahan, Konektivitas Infrastruktur, dan Akses Baru di Gading Serpong


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler