jpnn.com - SOLSEL - Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) dan Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkup Pemkab Solok Selatan (Solsel), Sumbar, mengadu ke DPRD setempat, kemarin.
Mereka meminta agar dipindahkan kembali ditempat semula bekerja. Sebagian dari mereka merupakan guru, pegawai kantoran, dan petugas medis.
BACA JUGA: Bruakkk... Penjual Ayam Tewas Tersambar KA di Perlintasan Liar
Wakil rakyat menjanjikan dalam waktu dekat ini bakal berkoordinasi dengan Pemkab Solsel, dan akan dibahas melalui Panitia Khusus (Pansus).
Mereka minta dikembalikan ke tempat kerja semula, dengan alsan jarak tempuh bekerja dari rumah sangat jauh. Alasan lain, guru yang dipindahkan sekitar tiga bulan lalu tidak memiliki jam mengajar di tempat yang baru.
BACA JUGA: Tolak Diinfus, Lurah Ini Akhirnya Tewas
“Saya dipindahkan dari SMPN 28 Solsel ke SMPN 4 Solsel pada 4 april lalu, namun di sekolah baru jam mengajar sudah penuh. Sementara di SMP 28 hanya saya satu-satunya guru bidang studi IPS, sehingga tak ada yang akan mengajarkan bidang studi ini,” ujar Widia Nofita guru SMP 28 Solsel, seperti diberitakan Padang Ekspres hari ini.
Salah seorang penyuluh KB, Yefnita Kumalasari juga meminta wakil rakyat di DPRD Solsel memindahkan kembali para PNS ke tempat bekerja semula. Dia awalnya bekerja di Kecamatan Sangir Balai Janggo, kini dipindahkan ke kecamatan Pauhduo. Berangkat pukul 06.30 WIB tiba di tempat bekerja yang baru pukul 09.30 wib. Di sana pun tidak ada pekerjaan. "Inilah yang saya alami," tuturnya.
BACA JUGA: Dewan Pertanyakan Mampetnya Dana Sertifikasi Guru
Sementara Sailendara Guru Sejarah di SMAN 2 Solsel dipindahkan ke SMPN 15 Solsel, dengan jarak tempuh perjalan sekitar 8 jam dengan sepeda motor. Dia mengaku satu-satunya guru SMA sertifikasi yang mengajar 24 jam dipindahkan ke SMP.
"Kalau benar saya ikut berpolitik dan punya bukti yang kuat, silakan saya dipecat sebagai ASN. Namun di SMP tidak tersedia jam mengajar 24 jam. Justru itu kami minta wakil rakyat mengklarifikasi ke Pemkab dan mengembalikan kami ketempat semula bekerja,"harapnya.
Ketua Fraksi Demokrat, Khamislihat menanggapi keluhan sekitar 50 orang ASN itu. "Kita siap carikan solusi, sesuai keluhan PNS dan THL yang tak dibayarkan gajinya," tuturnya.
Sementara Anggota DPRD Solsel, Martius juga menyikapi, ada guru sekedar ambil absen disekolah, karena tak ada jam mengajar. Ada pula THL yang dikontrak dengan APBD Solsel, tapi separoh jalan dipindahkan ke yang lain.
"Kita sepakat memperjuangkannya, karena masa depan anak bangsa perlu dipikirkan. Mengadu kesini (DPRD,red) sudah tepat," terangnya. (tno/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Lebaran Angkat Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Borobudur
Redaktur : Tim Redaksi