Din Syamsuddin Ungkap Alasannya Mundur Dari Utusan Presiden

Selasa, 25 September 2018 – 23:01 WIB
Din Syamsuddin. Foto: Fathra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Din Syamsuddin mengatakan telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban.

Dia juga menegaskan sudah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta pada Selasa (25/9).

BACA JUGA: Din Syamsuddin: Pak Jokowi Memahami Pengunduran Diri Saya

Dia pun lega, karena surat pengunduran dirinya telah dibaca suami Iriana tersebut.

Secara lisan pun, Din sudah bicara ke Jokowi dan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menerima alasannya. Tinggal lagi menunggu keputusan presiden tentang pemberhentiannya secara resmi.

BACA JUGA: 3 Alasan Din Mengundurkan Diri dari Jabatan Utusan Presiden

Saat ditanya apakah pengunduran dirinya itu untuk menunjukkan bahwa dia tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019?

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjawab tenang.

BACA JUGA: Din Merasa Tersanjung Disebut Sebagai Cawapres Jokowi

"Tidak persis seperti itu, tidak ingin terkesan atau dikesankan," jawab Din usai bertemu Jokowi di Isana, Selasa (25/9).

Din melanjutkan, pengunduran dirinya itu jangan diartikan wujud ketidaksukaannya pada Jokowi.

Sebab, sebagai rakyat dan warga negara, mantan ketum PP Muhammadiyah itu pada akhirnya akan punya pilihan pada Pilpres nanti, tidak sekarang.

"Tentu tidak saya ungkapkan secara publik. Karena saya bukan sendiri, tapi punya gerbong. Maka tidak arif lah. Jangan dikesankan netral, tidak ke mana-mana. Di atas dan untuk semua golongan, itu netralitas aktif. Bahwa nanti memilih, saya memilih. Kalau mau tanya (pilih siapa) japri boleh nanti," tuturnya sembari tersenyum.

Soal apakah keputusannya mengundurkan diri sebagai antisipasi atau ada yang protes dengan keputusannya menjadi utusan khusus presiden, Din menyatakan bahwa yang komplain sejak awal sudah banyak. Terutama di lingkungan umat Islam, khususnya Muhammadiyah.

Mereka rata-rata mempertanyakan kenapa Din mau menerima jabatan yang diberikan oleh Jokowi. Hal ini pun sudah disampaikannya kepada mantan Walikota Surakarta itu.

Apalagi dia menerima tawaran jabatan tersebut dalam pertemuan ketiga kali dengan presiden atas banyak pertimbangan.

"Di tengah jalan (saat menjabat) saya sampaikan, waduh Pak (Jokowi), saya kesulitan ini. Begitu mau merajut kebersamaan, 'wah anda kan orang sana', 'lu kan orang dia', ente orang sono, kan jadi enggak bagus. Tapi untung saya jelaskan, enggak, saya berbuat untuk bangsa negara. Tapi sekarang menjadi tidak mudah karena sudah ada sensitivitas tinggi dengan pilpres. Jadi begitu hakikatnya," tutur Din menerangkan.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Din tentang Mushaf Alquran Pemberian Tokoh Konghucu


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler