Din Syamsudinn Doakan JK-Win

Sabtu, 04 Juli 2009 – 10:41 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin secara implisit menyatakan dukungan kepada pasangan Jusuf Kalla (JK)-WirantoDia menegaskan Muhammadiyah tidak mungkin netral dalam pemilu presiden (pilpres) karena ada agenda perbaikan yang penting untuk Indonesia ke depan

BACA JUGA: Denny JA Bantah Iklannya Ilegal


   
"Muhammadiyah tidak bisa menyatakan dukungan secara terbuka pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden
Namun, kami tidak mengenal istilah netral karena kalau memilih pasti tidak netral," kata Din dalam sambutan selaku ketua umum PP Muhammadiyah sebelum peresmian Gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta di Ciputat, Banten, kemarin (3/7)

BACA JUGA: Iklan JK-Win Paling Memikat Publik


   
Din menuturkan, Muhammadiyah telah membuka diri pada ketiga pasangan capres-cawapres untuk memaparkan visi-misi dan agenda kerja bila terpilih di pemilu presiden
"Namun, hanya pasangan JK-Wiranto yang datang ke Kantor PP Muhammadiyah," terangnya.
   
Karena itu, Din dan warga Muhammadiyah mendoakan JK memenangi pilpres

BACA JUGA: Deny JA Terancam Pidana

"Semoga Pak Jusuf Kalla mampu memimpin negeri iniDoa orang Muhammadiyah, insya Allah, makbul, apalagi diucapkan pada hari Jumat yang baik ini," paparnyaDin menilai, JK memenuhi sembilan kriteria calon presiden yang telah ditetapkan MuhammadiyahTiga di antaranya adalah memiliki jiwa negarawan, mampu mengakhiri fase transisi kepemimpinan sejak masa reformasi, serta akomodatif dan aspiratif terhadap kepentingan umat Islam"Saya hanya menyebutkan tiga kriteria karena tiga adalah angka yang bagus," tutur Din disambut tawa hadirinTiga adalah nomor urut pasangan JK-Wiranto di pemilu presiden
   
Dia mengaku kerap mengabarkan kepada warga Muhammadiyah bahwa JK berdarah Muhammadiyah"Pak Jusuf Kalla bukan orang asing karena ibunya pengurus AisyiyahJadi, dalam diri Pak Jusuf Kalla mengalir darah Muhammadiyah," jelasnyaMuhammadiyah juga menyindir ketidaknetralan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam sosialisasi pemiluSalah satunya dengan menyebarkan spanduk tata cara pencontrengan yang memihak calon presiden yang sedang memerintah (incumbent).
   
Din juga menyentil iklan pemilu presiden satu putaranMenurut dia, desakan agar pemilu berlangsung satu putaran saja adalah tindakan kebablasan dan mendahului takdir"Ada lembaga berkedok ilmiah, lalu memaksakan satu putaran terjadi," sindirnya(noe/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Boediono Dibela Lewat Buku


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler