Iklan JK-Win Paling Memikat Publik

Jumat, 03 Juli 2009 – 19:47 WIB

JAKARTA-- Meteri iklan kampanye capres-cawapres yang memuat angka-angka pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, dana Bantuan Langsung Tunai (BLT), kemiskinan, dan sejenisnya, ternyata tidak begitu bermanfaatPakar marketing politik dari Universitas Indonesia (UI) Firmanzah menyebutkan, masyarakat awam tidak begitu tertarik dengan iklan-iklan yang materinya sangat serius seperti itu

BACA JUGA: Deny JA Terancam Pidana

Iklan semacam itu hanya akan ditonton kelas menengah, yang jumlahnya sangat sedikit.

"Dan kelas menengah ini saya kira banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya
Di hari H, mereka lebih tertarik liburan ke Ancol," ujar Firmanzah saat diskusi di ruang wartawan DPR,  Senayan, Jakarta, Jumat, (3/7)

BACA JUGA: Boediono Dibela Lewat Buku



Secara teori, lanjut Firmanzah, ada tiga type materi iklan kampanye, yakni berisi pemberiatahuan keberhasilan, bersifat menyerang lawan politiknya, dan iklan yang materinya humoris
Firmanzah bersama sejumlah rekannya di UI telah melakukan penelitian mengenai efektifitas ketiga type iklan tersebut

BACA JUGA: Putaran II Pertarungan SBY vs JK

Hasilnya, iklan politik type humorislah yang paling mengundang animo publik

Iklan yang sifatnya menyerang lawan politik, katanya, justru tidak efektifPasalnya, masyarakat Indonesia tidak suka hal-hal yang sifatnya konfrontatif"Masyarakat menilai, iklan yang menyerang dipahami sebagai sesuai yang menyeramkan," ungkap Dekan Fakultas Ekonomi UI ituNonton tayangan iklan, katanya, sama dengan nonton acara TV lainnyaKalau acaranya dianggap tidak menghibur, maka tidak akan ditonton.  "Karena itu, acara-acara yang bernuansa humor seperti Empat Mata dan Opera Van Java, banyak yang nonton," ujarnya.

Saat ditanya iklan capres-cawapres mana yang paling bisa diterima publik, Firmanzah menjawab, iklan JK-WirantoAlasannya, iklan kampanye JK-Win humoris, menyenangkan, dan simpel"Iklan JK dipandang publik sebagai iklan politik yang paling humoris, ini termasuk soundtrack dari iklan terkaitTingkat elektabilitas JK naik, saya yakin karena iklannya lucu," imbuhnya.
 
Ditanya mengenai iklan SBY yang menggunakan jingle iklan Indomie, Firman mengatakan, memang lagu iklan SBY itu akrab di telinga publik"Tapi tidak humorisSedangkan soundtrack iklan JK yang memakai lagu Tombo Ati lebih menyenangkan," ujarnya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mustahil, Jualan Surat Utang Tanpa Jaminan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler