Dini Hari Terdengar Rentetan Tembakan, Paginya Ada Pria Terkapar

Jumat, 14 Juli 2017 – 05:54 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan (bertopi) menggiring salah satu pelaku penyelundupan 1 ton sabu-sabu di bekas dermaga Hotel Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (13/7). Foto: Qodrat/Radar Banten

jpnn.com, CILEGON - Aksi heroik petugas kepolisian melakuan penyergapan empat pelaku penyelundupan sabu satu ton menghebohkan warga Gudang Kopi, Kelurahan Anyar, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Banten.

Bagaimana tidak, warga sekitar tidak menaruh kecurigaan sama sekali jika Hotel Mandalika menjadi tempat penyelundupan narkoba kelas kakap itu.

BACA JUGA: Detik-detik Penyergapan, Dor! Dada si Bos Tertembus Peluru

Saat penyergapan keempat pelaku, Lin Min Hui (LMH), Chen Wei Cyuan (CWC), Liao Guan Yu (LGY), Hyu Yun Li (HYL), beberapa warga mengaku sempat mendengar suara letusan senjata api beberapa kali.

Salah satu warga Kampung Gudang Kopi RT 03 RW 06 yang tinggal didekat lokasi penyergapan, Umairoh mengatakan, pihaknya sempat mendengar dua rentetan suara ledakan saat ia terbangun dari tidur sekira pukul 03.00 WIB.

BACA JUGA: Heboh! Ditemukan Ular Piton Berperut Besar, Dimuntahkan, Isinya…Hiii

“Saya dengar suara rentetan tembakan, dor, dor, dor ,” katanya kapada Radar Banten (Jawa Pos Group) saat ditemui dirumahnya, Kamis (13/7).

Umairoh mengaku tidak menaruh kecurigaan sama sekali suara yang ia dengar merupakan suara ledakan dari tembakan petugas saat menyergap empat pelaku. “Saya ngiranya cuma suara ledakan ban truk, soalnya biasanya di sini sering ban truk meledak,” ungkapnya.

BACA JUGA: Kalau Seperti Ini, Jadi gak Mulyadi Nikahi Kekasih Hati?

Dia lantas melanjutkan tidurnya dan mengaku baru mendatangi lokasi penyergapan sekira pukul 07.00 WIB.

“Saya lihat ada satu orang terkapar di gerbang depan pos satpam, ada juga yang tertembak di bagian kaki,” tuturnya.

Lantaran tidak diperkenankan masuk ke bagian dalam hotel Hotel Mandalika, dia hanya melihat dari luar. “Tidak lama setelah saya melihat lokasi, korban meninggal dibawa menggunakan mobil ambulans,” ujarnya.

Hotel itu saat ini hanya beroperasi untuk disewakan sebagai tempat pernikahan. Meski terus diperbaiki, Umairoh menyebutkan hotel tersebut belum pernah dioperasikan untuk tamu.

“Saat jadi hotel itu hanya beberapa bulan saja ada tamu setelah itu tidak ada lagi. Tapi kalau gedung yang besarnya sih sering dipakai nikahan,” pungkasnya.

Ketua RT 03 M Husin mengatakan, pihaknya mengaku tidak mengetahui sama sekali prihal adanya aktifitas penyelundupan sabu-sabu di Hotel Mandalika. Kata dia, hotel tersebut sejak awal berdiri belum pernah beroperasi sama sekali.

“Hotel itu biasanya cuma dipakai untuk nikahan saja, terkadang ada warga sekitar juga berkunjung ke situ sore hari,” ungkapnya.

Lantaran penyergapan itu dilakukan pukul 03.00 WIB ia juga mengaku tidak menetahui jelas kronologi penyergapan. Ia menyarankan untuk menanyakan kepada satpam yang menjaga hotel itu.

“Tanya ke satpam saja lengkapnya Pak, mungkin dia lebih tahu,” ujarnya. (mg01)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Anak di Bawah Umur, Pejabat Ditangkap Polisi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler