Detik-detik Penyergapan, Dor! Dada si Bos Tertembus Peluru

Jumat, 14 Juli 2017 – 05:15 WIB
Sebanyak 1 ton Sabu-sabu diamankan petugas gabungan dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok di sebuah dermaga bekas Hotel Mandalika, Anyar, Serang, Kamis (13/7). Foto: Qodrat/Radar Banten/JPNN.com

jpnn.com, SERANG - Jajaran Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba melalui jalur laut, Kamis (13/7).

Petugas kepolisian menyergap empat pelaku penyelundupan yang akan membawa sabu-sabu seberat satu ton melalui Dermaga eks Hotel Mandalika di jalan Raya Anyer tepatnya di Kampung Gudang Kopi, RT 03 RW 06 Desa Anyar, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.

BACA JUGA: Tunggu Selingkuhan di Jembatan, Dor! Rasain! Rasain!

Informasinya, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok telah melakukan penyelidikan kasus tesebut sekira dua bulan terakhir.

Kamis (13/7) dini hari sekira pukul 01.00 WIB petugas gabungan tersebut mengendus adanya penyelundupan sabu-sabu dilokasi tersebut.

BACA JUGA: Aipda Mardiansyah Terus Menunduk, Parah Dia Bro...

Penyelundupan dilakukan dengan menggunakan perahu karet dari tengah laut ke Dermaga eks Hotel Mandalika.

Sesampainya di dermaga sabu-sabu yang kemas dalam 51 kotak sabu-sabu dengan berat total satu ton diceburkan ke laut dan ditarik oleh empat orang pelaku yang bersiap didarat untuk mengangkut barang haram tersebut.

BACA JUGA: Polisi Sabar Tunggu Saat Tepat, Dor! Pembunuh Dokter Italia Langsung Mampus

Sesampainya di darat, 27 kotak paket sabu-sabu diangkut menggunakan mobil Toyota Avanza berwarna hitam dengan nomor polisi (Nopol) B 8103 HM dan 24 kotak diangkut Toyota Kijang Inova dengan nopol B 1215 BCO.

Petugas yang mengintai aktivitas keempat pelaku langsung melakukan penyergapan sesaat sebelum keluar pos satpam.

Sempat terjadi perlawanan oleh pelaku dengan menabrak dua orang petugas. Petugas langsung melepas tembakan ke arah pelaku.

Satu pelaku Lin Min Hui (LMH) yang diduga berperan sebagai bos meninggal dunia di lokasi penangkapan lantaran tertembak di bagian dada.

Sedangkan pelaku berinisial Chen Wei Cyuan (CWC) terkena tembakan di bagian kaki. Pelaku lainnya Liao Guan Yu (LGY) ditangkap, dan Hyu Yun Li (HYL) yang sempat melarikan diri berhasil diamankan Kamis (13/7) sore.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, penangkapan empat pelaku asal Taiwan ini merupakan pengembangan penangkapan kasus narkoba di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia bahkan mengaku melibatkan polisi Taiwan dalam penyergapan empat tersangka tersebut.

“Kami mengamankan 1 ton sabu-sabu bertepatan di hari anti narkoba, ini merupakan kado besar untuk kami,” katanya kepada awak media saat memberi keterangan pers di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang.

Kata Iriawan, petugas Polda Metro Jaya dan Polresta Depok sudah mengintai lokasi sejak dua bulan yang lalu. Petugasnya sempat kesulitan memantau aktivitas penyelundupan itu lantaran distribusi menggunakan perahu karet dengan mesin yang cukup halus.

“Kami menggunakan alat canggih sehingga bisa memantau pergerakan mereka dari tengah laut. Begitu sampai dipinggir laut, barang bukti dilempar dan pelaku lainnya menarik dengan tali,” ungkapnya.

“Kami akan dalami apakah ada keterlibatan kapal asing, termasuk keterlibatan pihak pemilik hotel. Kami akan kembangkan penggunaan lokasi ini sejak kapan dan sudah berapa kali digunakan,” jelasnya.

Untuk distribusi sabu-sabu itu, lanjut Iriawan, kemungkinan besar akan didistribusikan ke Jakarta, hal tersebut lantaran penangkapan kemarin meruapakan pengembangan dari kasus di Jakarta. “Kami msih dalami distribusinya kemana,” ujarnya.

Iriawan mengungkapkan, untuk menjaga kerahasiaan, pelaku tidak melibatkan warga negara indonesia sama sekali. Kata dia, jalur laut memang terbilang rawan untuk dijadikan tempat penyelundupan narkoba.

“Jalur laut sudah diendus lama tapi lokasinya berpindah-pindah, mungkin lengah dari Jakarta pindah ke Banten,” pungkasnya.

Sementara itu, Humas Polda Banten AKBP Zainudin mengatakan, Banten terbilang rawan menjadi tempat penyelundupan narkoba lantaran mempunyai wilayah perairan yang cukup luas.

“Karena itu banten dijadikan tempat keluar masuk, selain itu Banten juga menjadi gerbang menuju Jakarta,” ungkapnya.

Meski rutin melakukan monitoring, Zainudin megaku Banten tidak terlepas dari penyelundupan narkoba. “Keterbatasan personel dan alat juga mungkin jadi salah satu kendala,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Anyar Apria Firdaus mengatakan, pihaknya menemukan Warga Negara Asing (WNA) asal Taiwan yang diduga merupakan HYL yang melarikan diri saat penyergapan. “Saya curiganya karena melihat dia menyetop semua mobil,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Apria menyebutkan, keyakinannya akan WNA yang ia temui dipinggir jalan itu lantaran melihat sepatu yang digunakan sama dengan pelaku yang tertangkap.

“Saya langsung menelpon anggota Polsek Anyar, dan ternyata betul dia merupakan salah satu pelaku. Pelaku itu langsung diamankan ke Mapolsek Anyar,” pungkasnya. (mg01)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Tidak Kena tapi Pingsan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler