Dinilai Tepat Bila Jokowi Pilih Akbar Tandjung

Senin, 28 April 2014 – 22:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Riset Freedom Foundation Muhammad Nabil mengatakan pertemuan capres PDI-P Joko Widodo dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Minggu (27/4) malam, tidak lepas dari kesiapan Akbar sebagai cawapres dan kebutuhan Jokowi akan pendamping yang bisa memperkuat elektoral dalam pilpres Juli nanti.

"Jokowi pasti sudah tahu rekam jejak dan pengalaman panjang Akbar serta kemampuannya sebagai seorang tokoh dengan segala kelebihannya. Karena itu, sebaiknya proses komunikasi politik langsung itu dilanjutkan dengan penetapan secara definitif Akbar sebagai pendampingnya," kata Muhammad Nabil, Senin (28/4), menanggpi pertemuan Jokowi-Akbar.

BACA JUGA: Wawan Perintahkan Anak Buah Kirim Uang 3 Miliar ke CV Ratu Samagat

Menurut Nabil, sesuai janji Jokowi untuk membuat pemerintahannya efektif jika menjadi presiden, maka pilihan kepada Akbar sangat tepat. Akbar sebagai tokoh yang disegani berbagai kalangan, akan mudah berkomunikasi dengan parlemen.

"Label Akbar Tandjung sebagai figur dengan kekuatan Islam credensial/otoritas dan kredibilitas, akan mampu menutup celah kelemahan dari sisi ideologis keagamaan Jokowi," ujar Nabil.

BACA JUGA: Karyawan PT BPP Akui Diperintah Untuk Kirim Uang Ke CV Ratu Samagat

Dikatakannya, duet Jokowi-Akbar mewakili pasangan muda dan senior. Selain itu, Akbar tidak punya konflik kepentingan dalam bisnis jika dibandingkan dengan Jusuf Kalla.

"Kalau Jokowi terpengaruh dengan desakan banyak pengusaha bahwa JK adalah cawapres yang pas, itu keliru. Justru memilih JK akan jadi blunder besar bagi Jokowi," katanya.

BACA JUGA: Raih ISO 9001:2008 dan Rekor MURI, TVRI Dipuji Menteri

Soal elektabilitas Jokowi-Akbar, Nabil melalui lembaga yang dipimpinnya telah melakukan survei acap kali. "Survei pada Februari-Maret 2014, pasangan Jokowi-Akbar mendapat persentase yang tinggi yakni 46 persen. Pada survei Maret-April lalu, angka ketrpilihan pasangan Jokowi-Akbar turun sedikit menjadi 38 persen," ungkapnya.

Tapi perolehan angka pasangan Jokowi-Akbar 38 persen itu kata Nabil, di atas pasangan Jokowi-Machfud MD atau Jokowi-Ryamizard Ryacudu. "Saya memperkirakan pasangan Jokowi-Akbar didefinitifkan, akan menang 60 persen suara dibanding capres Prabowo dengan pasangannya atau Ical dengan cawapresnya," imbuh Nabil. (fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri PU tak Pernah Teken Pendapat Teknis Hambalang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler