DIPA 2011 Diberikan Lebih Cepat

Selasa, 28 Desember 2010 – 12:17 WIB
JAKARTA - Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pemerintah mempercepat penyerahan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2011Bertempat di Istana Negara, Selasa (28/12), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan DIPA untuk seluruh kementerian, lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemda) seluruh Indonesia.

Berdasarkan keterangan pers dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), penyerahan DIPA tahun anggaran 2011 memang dipercepat dengan berbagai alasan

BACA JUGA: Bisa Jaga Inflasi, Ekonomi Bakal Tumbuh Tinggi

Di mana alasan paling utama adalah agar penyerapan anggaran tahun depan bisa berjalan lebih cepat mulai dari tanggal awal 2011.

"Agar nanti semua kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPNN) di seluruh Indonesia siap melakukan pencairan dana untuk satker, sejak awal tahun
Faktor ketepatan waktu pencairan dana itu penting, sesuai dengan pelaksanaan program pembangunan," ujar Menkeu Agus Martowardojo.

Adapun yang menjadi tema rencana kerja pemerintah tahun anggaran 2011 adalah "Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat Daerah"

BACA JUGA: Pemerintah Waspadai Fluktuasi Harga Migas

Di antaranya meliputi reformasi birokrasi dan tata kelola, peningkatan kualitas pendidikan, serta peningkatan pelaksanaan upaya kesehatan dan persentase ketersediaan obat dan penanggulangan kemiskinan.

Adapun kementerian/lembaga (K/L) yang mendapat porsi paling besar pada tahun anggaran 2011 adalah Kementerian Pekerjaan Umum (PU)
Disusul kemudian oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan)

BACA JUGA: Hemat Keuangan Negara, Bikin Inpres

APBN 2011 sendiri tercatat meningkat sebesar 11,3 persen dari tahun sebelumnya, yani senilai Rp 1.104,9 triliun, yang berasal dari pendapatan negara dan hibah.

Sedangkan untuk penerimaan perpajakan, masih diharapkan menjadi penyumbang pendapatan negara terbesar yakni Rp 850,3 triliun, atau 77 persen dari total pendapatan negara dan hibahSedangkan rasio perpajakan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun depan diperkirakan sebesar 12,1 persen, dengan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 250,9 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp 3,7 triliun.

Anggaran belanja negara dialokasikan sebesar Rp 1.229,6 triliun, atau meningkat sebesar 92 persen dari tahun anggaran sebelumnyaSementara defisit anggaran diperkirakan sebesar Rp 124,7 triliun, atau 1,8 persen dari PDB, yang akan dibiayai dari sumber-sumber pembiayaan dalam negeri maupun luar negeri.

Tahun 2011, pemerintah juga berharap pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 6,4 persen dengan laju inflasi 5,3 persenSedangkan target pengurangan tingkat kemiskinan menjadi 11,5 sampai 12,5 persen, serta penurunan tingkat pengangguran menjadi 7 persen, dari 7,14 persen pada tahun 2010(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Impor Beras Hingga Maret 2011


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler