Takengon--Dendam akibat dipecat Kepala Sekolah SMAN-2 Takengon, Mat (15) mengajak Luk (15) untuk merusak fasilitas LaboratoriumKedua sekawan ini akhirnya diringkus petugas, kemarin siang
BACA JUGA: Konflik Hibah Rawagede Kian Meruncing
Sementara itu, pemecatan terhadap tersangka dilakukan pihak pengajar, setelah mereka kepergok bermain tuo (putar koin) bersama puluhan rekan-rekan yang lainDari hasil penyelidikan petugas, sejak Selasa (13/12) lalu, nama kedua tersangka mencuat
BACA JUGA: Nagreg Jadi Icon Kabupaten Bandung
Karena berdasarkan keterangan pengajar SMAN-2 bahwa, ada melakukan pemecatan terhadap Mat, siswa yang menetap di Kampung Mongal, TakengonSelanjutnya Mat segera diuber dan baru berhasil diciduk dari kediamannya, kemarin siang. Dari hasil pemeriksaan sementara, eks pelajar SMA-2 Takengon tersebut mengakui seluruh perbuatan
BACA JUGA: Cuaca Buruk, Pesawat Cessna Jatuh di Pantai Kapetakan
Namun penghancuran Laboratorium tak dilakukan sendiri, melainkan dibantu Luk yang masih berstatus siswa di sekolah ituLuk akhirnya ditangkap dari lingkungan sekolah, saat dirinya membeli pulpen di kantin.Kepada petugas penyidik, Mat mengaku kecewa dengan sikap Kepala Sekolah yang memecatnya
"Saya main tuo itu dengan puluhan murid lainnya di lingkungan sekolah, pada awal Desember laluTapi kenapa cuma saya yang dipecat, sedangkan mereka tidakSaya rasa hukuman itu tidak adilApalagi permainan tersebut tak bertaruh uang, melainkan cuma sentil kepala," kesal Mat kepada Metro Aceh
Sementara Luk, yang turut diwawancarai wartawan turut mengakui perbuatannya
"Saya solider dengan Mat, karena dia teman akrabkuMakanya saya mau saja ketika diajak untuk merusak laboratorium ituMemang kami main tua bersama dengan kawan-kawan yang lain, tapi cuma Mat dipecat," beber Luk
Saat disinggung mengenai hukuman lain yang pernah diterima Mat, remaja tersebut mengaku ada
"Kemarin memang saya pernah menerima surat teguran dari sekolah, karena menipuSaya palsukan tanda tangan orang tua untuk izin sakit padahal tidakKemudian terima surat teguran, atas kelakuan kemarin," kata Mat lagi
Sedangkan peristiwa perusakan di sekolah itu saat suasana sedang hujan derasLuk mengaku memulai membuka pintu laboratoriumDisusul Mat, lantas masuk dan menghancurkan se-isi laboratorium.
“Kami hanya sepuluh menit melakukan pengrusakan, kebetulan sore itu hujan deras, terus kami lari,” kata Mat, seraya mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar 16.00 wib, saat kedua siswa yang masih berusia 15 tahun ini pulang dari rumah temannya.
Terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Kota Aceh Tengah AKP Raja Gunawana, SH, kepada Metro Aceh mengatakan, penangkapan tersangka sesuai dengan penyidikan pihak kepolisian.“Kami menangkap kedua pelaku secara terpisahSemenjak kemarin, mereka sempat diinapkan Satu malam di sel Polsek Kota, selanjutnya dipindahkan ke Rumah Tahanan Klas II B Takengon," jelasnya. Pihak kepolisian juga telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulai Penyididkan (SPDP), kepada pihak kejaksaan Takengon.
Atas kejadian kemarin, Kepsek SMAN-2 Takengon Srie Hidanah SPd, saat ditemui Metro Aceh (Group JPNN) mengaku insiden terungkap pada pukul 06.00 WIBSebelumnya, katanya, sebulan terakhir memang ada murid dari sekolah ini, yang dikembalikan ke orang tua karena telah melanggar peraturan dan tata tertib“Unsur mencuri tidak ada, karena pelaku hanya mengobark-abrik ruang lab kimia saja dan memecahkan kaca jendela,” papar Srie.(Yusra-Ron)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simpan Sekilo Ganja, Mahasiswa Gagal Wisuda
Redaktur : Tim Redaksi