SLEMAN- Sektor pertanian di wilayah lereng Merapi praktis mengalami kemunduran setelah ratusan hektar lahan tersapu debu vulkanis erupsi Merapi sejak lebih dua pekan teakhirItu termasuk lahan salak pondoh andalan kabupaten Sleman yang banyak ditemui di tiga kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, dan Tempel
BACA JUGA: Mereda Sehari, Merapi Bergolak Lagi
Selain buahnya, lahan salak pondoh juga memiliki daya jual untuk keperluan desa wisataSalak pondoh juga telah menjadi sumber ekonomi pokok masyarakat di lereng Merapi yang telah mampu menembus pasar internasional
BACA JUGA: Mendagri Cemaskan 2 Pulau di Kepri
Soal nilai kerugian akibat erupsi Merapi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Sleman Edy Sri Harmanta mengaku belum tahu pastiBACA JUGA: Waspadai Infeksi Dera Korban Bencana
"Kami tak berani menduga-duga berapa lahan yang rusakPetugas belum bisa cek lapangankarena kondisi masih rawan," ujar Edy kepada Radar Jogja, kemarin.
Berbeda dengan Edy, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Sleman Slamet Riyadi Martoyo memperkirakan kerugian sektor pertanian mencapai Rp 232 miliar"Menurut Riyadi, kerugian paling besar menimpa petani salak pondoh yang mencapai sekitar Rp 200 miliar dengan total luas lahan 1.400 hektarMenurut Riyadi sekitar 65 persen lahan salak pondoh rusak berat
"Kerugian lain pada lahan tanaman padi seluas 170 hektar kerugian sekitar Rp 1,7 miliar, tanaman hias Rp 1 miliar, hortikultura dan sayur-sayuran seluas 700 hektar mencapai Rp 30 miliar," ungkap Riyadi kepada wartawan.
Riyadi mengatakan wilayah pertanian yang rusak hanya di tiga kecamatan yang masuk daerah kawasan rawan bencanaYakni Turi, Pakem, dan Cangkringan"Butuh waktu sedikitnya dua tahun untuk pemulihan salak pondohTanaman harus dipangkas dulu supaya bisa tumbuh lagi," jelasnyaUntuk membantu pemulihan lahan salak ondoh, Riyadi berencana memberikan bantuan bibit dan penguatan modal, serta alat angkas pohon
Sementara itu erupsi Merapi tak hanyamelemahkan sektor pertanianRatusan pelaku industri pun dilaporkan mengalami kemacetanKhususnya industri rumah tanggaErupsi Merapi melumpuhkan sektor industri di daerah rawan bencanaDiantaranya jenis usaha mebelair, kerajinan, pengolahan susu, bengkel, dan jasa desa wisataKepala Disperindagkop Sleman Pranowo mengatakan sedikitnya terdapat 291 industri di wilayah CangkringanItu masih ditambah industri di Pakem dan TuriPranowo mengaku belum tahu persis nilai kerugian sektor industri"Kami masih terus melakukan pendataanNilai kerugian jelas miliaran," katanya.(yog)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sehari Satu Gempa Guncang Nusantara
Redaktur : Tim Redaksi