Dipicu Ulayat, Warga Lubukbulang-Siguntur Bentrok

Minggu, 04 Mei 2014 – 06:44 WIB

jpnn.com - DHARMASRAYA - Sekelompok masyarakat di Jorong Lubukbulang, Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulaupunjung, terlibat bentrok dengan masyarakat di Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Sabtu (3/5)

Peristiwa yang diduga dipicu masalah tanah ulayat ini nyaris menelan korban jiwa. Belasan orang terpaksa dilarikan ke RSUD Seidareh untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh.

BACA JUGA: Tersangka Janji Bongkar Kejahatan Penggelembungan Suara

Akibat peristiwa ini, satu unit mobil nomor polisi BA 1724 VZ hancur karena menjadi sasaran bentrok.

Perwakilan masyarakat Lubukbulang, Marten Yunus mengatakan, bentrok bermula saat masyarakat Lubukbulang melihat tapal batas ulayat Lubukbulang dengan Siguntur. Sekitar pukul 09.00 pagi, sekitar 25 orang perwakilan Lubukbulang menuju perbatasan tersebut.

BACA JUGA: Tuntut Kejelasan Pileg di Berau

Karena medan yang sulit, perjalanan terpaksa dilakukan menggunakan sepeda motor dan sebagian ada yang berjalan kaki. Sedangkan mobil milik salah seorang perwakilan Lubukbulang ditinggal di pinggir jalan.

"Sesampai di tapal batas ulayat tersebut, kami sempat berunding bagaimana menentukan tapal batas tersebut karena lokasinya rimba belantara. Akhirnya dengan kesepakatan penghulu Datuak Rajo, kami memutuskan kembali lagi ke jalan, tempat mobil diparkir," ujar Marten seperti dilansir Padang Ekspres (JPNN Grup), Minggu (4/5).

BACA JUGA: Melaut Cari Gurita, Pulang jadi Mayat

Ketika sampai di tempat mobil yang diparkir sebelumnya, aku Marten, rombongan masyarakat Lubukbulang sudah dihadang masyarakat Siguntur yang berjumlah hampir 50 orang. Di antaranya ada yang membawa senjata tajam.

"Mereka langsung menyerbu kami. Kami berusaha menyelamatkan diri. Sebagian besar dari kami sempat dihadiahi bogem mentah dan dilarikan ke rumah sakit," tutur Marten.

Tidak berapa lama kemudian aparat polisi dari Polres Dharmasraya, Polsek Pulaupunjung, dan Polsek Kotoagung sampai di TKP.

Kepala Jorong Lubukbulang Edi Saroni menyebut, beberapa warga yang menjadi korban pemukulan yakni An, Alui, Tamam, dan Jamalus.

Sekretaris Wali Nagari Siguntur, Edison, berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

"Ini hanyalah salah paham. Kami berharap persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan karena antara orang Lubukbulang dengan orang Siguntur saling kenal. Kami juga berharap persoalan ini tidak sampai ke ranah hukum," imbuhnya.

Kapolres Dharmasraya AKBP Bondan Witjaksono melalui Kapolsek Pulaupunjung AKP Ary Sulistio Nugraha, menjelaskan peristiwa ini dipicu karena salah paham antara masyarakat Nagari Siguntur dengan masyarakat Jorong Lubukbulang, Nagari Gunung Selasih.

Mereka saling klaim bahwa tanah ulayat yang berada di batas Siguntur dengan Lubukbulang tersebut merupakan tanah ulayat mereka masing-masing.

Versi ninik mamak dan masyarakat Jorong Lubukbulang, seperti disebutkan kapolsek, bahwa tanah ulayat Jorong Lubukbulang telah banyak yang digarap dan dikuasai masyarakat Siguntur.

Sehingga masyarakat Lubukbulang ingin mengambil kembali tanah ulayat tersebut dari masyarakat Siguntur dengan cara merintis lahan tersebut.

"Nah, saat  masyarakat Lubukbulang  hendak mematok guna menentukan tanah ulayat menurut versi mereka,  datang masyarakat Siguntur yang berjumlah 50 orang lebih dan langsung menyerang masyarakat Lubukbulang," ujarnya.

Akibat kejadian ini, kata kapolsek, sekitar 20 masyarakat Lubukbulang mengalami luka memar akibat pukulan. Setelah mendapatkan perawatan di RSUD Seidareh, para korban kemudian diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Kapolsek menambahkan, menurut ninik mamak Lubukbulang, tanah ulayat sengketa tersebut secara administrasi masuk ke dalam Pemerintahan Nagari Siguntur. Namun secara  ulayat adat tanah tersebut masuk ke dalam ulayat Lubukbulang.

Kasus tersebut saat ini telah ditindaklanjuti Polres Dharmasraya. Di mana sebanyak empat orang masyarakat telah dimintai keterangannya oleh Polsek Kotoagung Sitiung yakni satu orang dari Lubukbulang dan tiga lagi dari Siguntur. Sementara lima orang masyarakat Lubukbulang lainnya diperiksa di Polres Dharmasraya. (ita)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Data Honorer K2 Asli, Pimpinan Instansi Disumpah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler