jpnn.com, PEKANBARU - Polda Riau berhasil mengungkap jaringan narkoba yang kebanyakan diselundupkan dari Malaysia.
Sepanjang 2023, Polda Riau berhasil mengungkap sebanyak 1 ton lebih sabu-sabu.
BACA JUGA: Penyelundupan Narkoba Jaringan Tiongkok-Indonesia Terungkap, Begini Kronologinya
Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengatakan bumi lancang kuning merupakan wilayah yang begitu strategis.
“Ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum pengedar dan kami sudah lakukan upaya preventif dan preemtif. Narkoba musuh kita bersama,"kata Irjen Iqbal Minggu (31/12).
BACA JUGA: Pasutri Ini Ternyata Pengendali Penyelundupan Narkoba Jaringan Riau-Malaysia
Dia mengatakan dalam pemberantasan narkoba lintas negara, Polda Riau sudah melakukan kordinasi dengan polisi Diraja Malaysia beberapa waktu lalu.
"Beberapa bulan lalu saya sempat datangi Kepolisian Diraja Malaysia untuk mengajak bekerjasama, berkolaborasi, mencegah narkotika masuk dari Malaysia ke wilayah perairan kita," imbuh mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu.
BACA JUGA: Rawan Dijadikan Alat Penyelundupan Narkoba, Lato-lato Dilarang Masuk ke Lapas
Selain sabu-sabu, Polda Riau dan jajaran juga mengamankan beberapa jenis barang bukti narkotika lainnya.
Di antarantanya, ekstasi sebanyak 284.765 butir, ganja sebanyak 137.399,52 gram, hingga happy five sebanyak 32.487 butir.
Bila dibanding dengan tahun 2022, jumlah tindak pidana narkoba tahun 2023 naik 3,62 persen atau 66 kasus.
Begitu juga dengan jumlah tersangka yang naik sebanyak 3,05 persen bila dibanding tahun sebelumnya.
Di mana dalam kasus narkoba total ada 1.889 kasus dengan 2.773 tersangka.
Selain itu Kapolda Riau juga mengungkap kasus kasus diantaranya adalah kasus korupsi pembangunan jembatan Selat Rengit dan pembangunan pelabuhan kawasan Dorak Selat Panjang yang merugikan negara mencapai Rp 42 miliar.
Kasus lainnya yakni penyelundupan 408.000 ekor benih lobster ke Vietnam melalui pelabuhan di Kabupaten Indragiri Hilir.
“Dalam kasus ini, dua tersangka telah diamankan dengan total kerugian negara mencapai Rp 61,2 miliar," tutur Irjen Iqbal. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito